Metro TV Sebut 22 Media Islam Sebagai Penyebar Hoax Diambil Dari Data 2015

Nasional6 Views

kabarin.co – Stasiun Televisi Swasta Nasional Metro TV dicurigai sudah siarkan fitnah kepada media Islam, tidak hanya itu, Metro TV sebut 22 media Islam sebagai penyebar berita hoax, dalam siaran hari Jum’at, Metro TV sudah sebarkan berita yang juga diunduh ke Metrotvnews.com, Metro TV juga tayangkan berita berjudul “Daftar Situs Penyebar Hoax”.

Pada berita tersebut, 22 situs media Islam yang dikategorikan oleh Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) ke Kementerian Kominfo supaya diblokir dengan alasan sebar hoax dan radikalisme, 22 situs tersebut adalah arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriqua.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, an-najah.net, muslimdaily.net, dan hidayatullah.com.

Situs salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com. lasdipo.com, eramuslim.com, shoutussalam.com. azzammedia.com, dan indonesiasupportislamicatate.blogspot.com.

Forum Jurnalis Muslim sudah menyatakan berita tersebut tidak berimbang, tapi tidak ada prinsip jurnalistik umum, berisi fitnah juga, Metro juga manfaatkan berita yang sudah dirilis BNPT dan Kominfo 30 Maret 2015.Tidak ada klarifikasi terlebih dahulu.

Firnah tersebut Metro TV sebutkan 22 situs tersebut adalah sumber hoax, padahal seperti yang diberitahukan Kominfo pada waktu tersebut, BNPT hanya minta situs tersebut diblokir dengan alasan situs itu adalah penggerak paham radikalsme.

“Fitnahnya, karena Metro TV menyebut 22 situs itu juga sebagai penyebar hoax. Padahal seperti diumumkan Kemenkominfo saat itu, BNPT meminta situs-situs tersebut diblokir hanya dengan alasan situs-situs itu disebut sebagai penggerak paham radikalisme dan/atau simpatisan radikalisme,” ungkap Ketua Bidang Hubungan Antarlembaga Forjim, Nuim Hidayat, kepada wartawan, Ahad malam (08/01/2017).

Tentang radikalisme, itu adalah debat yang panjang, samapi sekarang belum dijelaskan artinya, pertemuan lalu, Komisi I DPR, Nuim katakan bahwa sikap media islam tersebut sudah benar-benar persoalan kebangsaan, Sudah diklarifikasi bahwa situs tersebut sudah dibuka.

Nuim akui media islam lakukan kesalahan adalah satu artikel saja, Tapi hal tersebut tidak dapat dijadikan media tersebut adalah media hoax.

“Media-media mainstream kan juga pernah melakukan kesalahan. Kesalahan Metro TV di sini adalah tidak mewawancarai langsung pemimpin redaksi yang bersangkutan. Dan mengapa yg dibidik semua media Islam. Media non Islam yang banyak nyebarkan Hoax tidak dibidik,”tutur penulis buku Imperialisme Baru ini. (nap/pan)

Baca Juga:

“Komunitas Masyarakat Anti Hoax” Ajak Peserta CFD Untuk Melawan Berita Palsu

Polisi Lacak Akun Penyebar Berita “Hoax” Soal Pekerja China

Hoax dan Heboh di Medsos soal Netizen Selfie Bareng Kapolri Tito Karnavian