Janda Cantik Tewas Setelah Kencan Semalaman Bersama Pak Kapolsek

kabarin.co – Kabar menghebohkan datang dari Lampung. Seorang karyawan kafe di Lampung Utara bernama Atika Mandasari (28) tewas setelah semalaman bersama oknum Kapolsek Pugung Tampak, AKP AR.

Janda cantik satu anak itu meninggal karena diduga overdosis. warga Kota Alam, Kotabumi Selatan, Kotabumi, Lampung itu sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.

Kini, oknum Kapolsek AKP AR diperiksa Propam Polda Lampung. Perwira polisi itu diduga mengetahui penyebab kematian Atika.

Kabid Propam Polda Lampung Kombes Hendra Supriatna saat dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya telah mengamankan dan memeriksa AKP AR. “Ya, sedang kita amankan dan kini masih kami proses,” ujar Kombes Hendra, Jumat sore (26/1), seperti dilansir Radar Lampung (Grup Pojoksatu).

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hubungan antara AKP AR dengan wanita karyawan cafe tersebut. “Sedang kami proses. Dan saat ini kami juga berkoordinasi dengan Reserse Kriminal Polres Lampung Utara terkait dugaan pidana,” ungkapnya.

Atika Mandasari tewas sesaat setelah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu, Kotabumi Lampung Utara. Diduga korban tewas akibat over dosis setelah bepergian semalaman dengan oknum Kapolsek Pugung Tampak, AKP AR pada Minggu (21/1) lalu.

Penyebab kematian Atika masih misteri. Kepergian Atika secara tiba-tiba membuat kerabatnya seolah tak percaya. Ucapan duka pun membanjiri akun Facebook wanita 28 tahun tersebut.

“Innalillahiwainnaillahiroziun, semoga dlapangkan kuburny, yg tabah ya buat keluarga ny, ripp Atika Mandasari, baru pas hari ap ketemu gendong anak ny, eh ini sdh dgr kabar meninggal,” tulis Lieyok Trianida.

“Innalillahi wa innalillahi rojiun. Semoga amal ibadah mu diterima disisi nya ya teman. Cepet banget tikaa,” imbuh Mhey Shunny‎.

Informasi yang dihimpun, kematian Atika bermula saat dirinya dijemput oknum Kapolsek Pugung Tampak, AKP AR pada Sabtu (20/1). Korban diajak ke Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat.

Atika baru kembali pada Minggu (21/1). Atika tiba di rumah rekannya di Rejosari, Kotabumi Utara sekitar pukul 06.00. Ia diantar AKP AR dengan menggunakan mobil avanza berwarna silver.

Atika tiba di rumah temannya dalam keadaan basah kuyup dan lemas. “Basah kuyup, badannya dingin. Saya tanya kamu abis ngapain, mabok kamu ya. Dia diantar Pak Kapolsek itu,” ucap rekan Tika di rumah duka.

Selanjutnya, wanita yang akrab disapa Tika itu mengaku perutnya sakit dan muntah-muntah. Ia memuntahkan cairan berwarna hitam. Atika kemudian tertidur. Ia baru bangun pada sore hari. Saat itu, kondisinya sudah megap-megap.

Atika kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu, Kotabumi Lampung Utara untuk mendapatkan perawatan. Namun nyawanya tak tertolong.

Ayah Atika, Ahmad Rifai (50) meminta kasus kematian putrinya diusut tuntas. Rifai menyebut banyak kejanggalan atas kematian Atika. “Banyak keanehan. Kami tanya kepada rekannya, katanya korban dekat dengan oknum perwira polisi,” kata Rifai kepada wartawan, Jumat (26/1).

Rifai juga sudah melaporkan oknum AKP AR ke Propam Polda Lampung. Ia berharap mendapat kejelasan tentang penyebab kematian putrinya.

Warga Kota Alam, Kotabumi Selatan, Kotabumi, Lampung itu mengatakan, Atika meninggal dalam kondisi mulut berbusa. “Kami ingin kejelasan dan oknum Kapolsek itu bertanggung jawab,” pungkas Rifai.

Sementara itu, Kabid Propam Polda Lampung Kombes Pol Hendra Supriatna mengatakan, AKP AR telah diamankan dan menjalani pemeriksaan. “Sedang kami proses. Dan saat ini kami juga berkoordinasi dengan Reserse Kriminal Polres Lampung Utara terkait dugaan pidana,” ungkapnya.(*/pjs)