kabarin.co – Wajahnya penuh biru luka lebam, bahkan mata sebelah kiri hampir tak bisa dibuka karena bengkak. Sambil berurai air mata, Sarpan (49), menceritakan kejadian amat buruk yang dialaminya di Polsek Percut Sei Tuan, Medan.
Pria berprofesi sebagai kuli bangunan ini mengalami penyiksaan selama lima hari oleh orang diduga anggota polisi. Matanya ditutup, pukulan demi pukulan diterimanya setiap malam. Bahkan, lehernya disetrum.
Sarpan tak pernah tahu, dosa apa yang telah diperbuatnya hingga dapat penyiksaan tak manusiawi. Kejadian ini bermula saat dirinya sedang memperbaiki rumah orangtua Anzar alias A (27) di Jalan Sidomulio, Gang Gelatik, Pasar 9 Sei Rotan, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Kamis (2/7).
Kuli Bangunan Mengalami Penyiksaan Saat Jadi Saksi
Sarpan bekerja dengan kernetnya, Dodi Sumanto alias Dika. Awalnya mereka bekerja seperti layaknya kuli bangunan. Dika, mengantar beberapa adukan semen ke Sarpan. Namun, aneh, ember semen sudah habis, Dika tak kunjung lagi datang.
Sarpan curiga, kemudian hendak mencari Dika ke luar. Sarpan pun kaget bukan kepalang, melihat kawannya tergeletak bersimbah darah.