AH 64 Apache AD Amerika Serang ISIS di Irak

kabarin.co-Helikopter serang milik angkatan darat Amerika Serikat, AH 64 Apache telah diterjunkan guna memburu target-terget ISIS semenjak Oktober 2014 lalu. Demikian ungkap Aston Carter Sekretaris pertahanan Amerika Serikat pada 13 juni lalu.

Tidak disebutkan dengan pasti berapa jumlah Apache yang telah diterjunkan ke irak sejak Oktober 2014, saat itu kepala staff gabungan Jenderal Martin Damsey hanya mengatakan bahwa Apache-apache akan digunakan untuk menjaga dan mempertahankan kota Baghdad.

Sejak saat itu helikopter-helikopter itu tidak terlihat diterjunkan untuk beraksi, baru pada april kemarin militer AS memasukan mereka kedalam armada yang akan diperbantukan untuk mendukung pasukan Irak.

Dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pada tanggal 15 Juni kemarin, Kolonel Christopher Garver, juru bicara Operasi ‘Resolve Inherent’ , mengatakan bahw Apache telah menggunakan rudal Hellfire untuk menghancurkan sebuah kendaraan pengangkut alat peledak (VBIED) dekat Al-Qayyarah di provinsi Ninawa pada pagi hari tanggal 13 Juni.

Apache memberikan pilihan platform lain dengan kemampuan yang signifikan, Pasukan koalisi memadukan kecanggihan Apache dengan berbagai senjata yang mereka miliki untuk mengalahkan Daesh [ISIS],” katanya.

Wilayah Al-Qayyarah merupakan target terakhir sebelum akhirnya pasukan Iraq akan merangsek masuk ke dalam Kota Mosul yang dikuasai ISIS. Mosul berjarak sekitar 60 km dari daerah itu.

Awal juni kemarin, Kementrian Pertahanan Irak mengumumkan bahwa brigade ke-37 dari Divisi ke-9 Angkatan bersenjata Irak diterjunkan untuk mendukung operasi tersebut. Sebuah foto juga dirilis yang menunjukan Tank M1A1 Abram milik brigade ke-35 sedang bergerak menuju ke utara.

Pada 14 Juni, Kementrian pertahanan Irak juga mengumumkan bahwa Brigade ke-35 telah membantu Brigade ke-71 dari Divisi infanteri ke-15 guna merebut desa-desa di sisi lain Tigris.

Kolonel Gaver mengatakan, seminggu terakhir ini, pasukan koalisi yang dipimpin oleh AS telah malksanakan setidaknya 50 kali serangan udara guna mendukung serangan ovensif. “Perlawanan ISIS umumnya hanya berupa serangan tidak langsung menggunakan senjata-senjata kecil, serta VBIED”. Katanya. (mas)
Ihs