Akhirnya Ditahan Setelah 4 Bulan Bebas Berkeliaran, Kasus Bos Perusahaan Aniaya Anak

Berita16 Views

Kabarin.co -Kasus penganiayaan yang dilakukan bos perusahaan swasta bernama Raden Indrajana Sofiandi terhadap dua anak kandungnya, KR dan KA, memasuki babak baru.

Indrajana yang dilaporkan oleh mantan istrinya, KEY, pada 23 September 2022, kini akhirnya ditahan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

Indrajana ditahan setelah penyidik melakukan proses penyelidikan panjang. Selama proses itu, Indrajana bebas bekeliaran. Penahanan Indrajana ini dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya, Hendri Kurnia, Senin (23/1/2023).

“Iya, sudah ditahan,” ujar Hendri. Indrajana langsung ditahan penyidik setelah menjalani pemeriksaan lanjutan pada Sabtu (21/1/2023).

“(Penahanan) sejak Sabtu sore,” ucap Hendri. Setelah ditahan, Indrajana melalui kuasa hukumnya menyatakan akan mengajukan penangguhan penahanan. “Ya, pastinya akan mengajukan penangguhan penahanan,” ujar Hendri.

Hendri mengatakan, penangguhan penahanan akan diajukan karena Indrajana selama ini masih memberikan nafkah kepada kedua anaknya itu.

“Pak Indra masih menafkahi anak-anaknya, dan semoga pihak kepolisian serta kejaksaan segera melimpahkan berkas perkara ke pengadilan, agar segera dimulai persidangan terkait perkara ini,” kata Hendri.

Indrajana sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan anak kandung yang terjadi di salah satu apartemen kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Indrajana ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara kasus kekerasan tersebut pada Jumat (6/1/2023).

Indrajana dipersangkakan Pasal 76 C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara 3 tahun 6 bulan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary menyebutkan, dugaan penganiayaan itu dilakukan dalam jangka waktu 2021 sampai 2022 di Apartemen Signature Park, Jalan Letjen MT Haryono.

“Diduga terjadi kekerasan yang dilakukan terlapor terhadap korban. Terlapor sering melakukan kekerasan terhadap korban K dengan cara memukul kepala korban K menggunakan tangan terlapor,” ujar Ade dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

Tak hanya melakukan kekerasan dengan tangan, Ade berujar, Indrajana juga menganiaya anggota keluarganya itu menggunakan kaki dengan cara menendang ke punggung.

“Selain itu, terlapor sering memakai dan marah kepada korban dengan kata-kata kasar,” ujar Ade. Ade berujar, RIS juga sering melakukan kekerasan terhadap KR.

“Kepada korban KR, terlapor sering melakukan kekerasan dengan cara memukul badan korban dan terlapor sering memaki dan memarahi korban,” ucap Ade.

Adapun kasus ini mencuat ke publik setelah video aksi penganiayaan diunggah oleh KEY melalui akun @ikeyyuuuu. Dalam keterangan video dijelaskan bahwa pelaku merupakan pejabat eksekutif dari perusahaan swasta. Berdasarkan video tersebut, terlihat Indrajana mengenakan baju berwarna merah tengah memaki KR.

Tak lama berselang, amarah RIS memuncak, kemudian langsung memukul kepala KR sebanyak empat kali ditambah sekali tendangan.

“Sadis terhadap Perempuan dan Anak-anak dibawah Umur seperti ini masih diberikan kebebasan, apa tidak ada keadilan untuk kami???” tulis KEY.

KEY membeberkan alasan mengunggah video pemukulan anak kandungnya, KR dan KA, oleh Indrajana ke media sosial hingga viral dan menjadi sorotan publik.

KEY merasa penyelidikan oleh polisi soal kasus kekerasan itu berjalan lambat sejak dilaporkan 23 September 2022.

“Betul. Dia (KEY) merasa penyelidikan cukup lama, tidak ada follow up. Kemudian terus merasa tidak ditanggapi laporan masyarakat merasa putus asa,” ujar kuasa hukum dari keluarga korban, Muhammad Syafri Noer. (pp)