Alutsista dan Personel TNI Di Perbatasan Akan Dimaksimalkan

kabarin.co-Kepala Staff TNI Angkatan Darat, Jendral TNI Mulyono mengatakan akan memaksimalkan alutsista dan personel di perbatasan.

Tingginya eskalasi perbatasan dan keamanan negara menghadapi terorisme dan keamanan lintas batas, menjadi penyebab diambilnya keputusan tersebut.

Pekan lalu, Mulyono mengatakan pihaknya memfokuskan pada lima titik perbatasan yang menjadi prioritas TNI Angkatan Darat. Pada lima titik tersebut akan dilakukan kelengkapan alutsista dan penguatan personel.

Mulyono mengatakan, salah satu program pembaruan alutsista tersebut untuk mendukung kinerja prajurit yang berada di perbatasan.

Ia mengatakan setidaknya ada empat titik prioritas dimana para prajurit perlu penambahan alutsista dan pembaruan alutsista.

Empat titik tersebut antara lain, Natuna, Morotai di Maluku Utara, Biak di Papua dan Selaru di Selatan Maluku. Ia mengatakan empat wilayah tersebut menjadi salah satu titik rawan karena berbatasan langsung dengan laut lepas dan negara tetangga.

“Prioritas kami untuk memperbarui alutsista agar semua prajurit di perbatasan lebih kuat. Karena memang prioritas kami saat ini adalah memperkuat perbatasan,” ujar Mulyono di Balai Kartini, Rabu (10/8) seperti dikutip republika.

Disisi lain Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menunda pembaharuan Alat Utama Sitem Persenjataan (Alutsista), pasalnya Kemenhan terimbas kebijakan pemangkasan anggaran.

Kebijakan pemangkasan anggaran oleh Kementerian Keungan membuat sejumlah kementerian terpaksa menunda dan menghapus beberapa program.

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan sektor pertahanan mendapatkan pengurangan sekitar Rp 2,8 triliun pada periode pertama pengurangan anggaran. Untuk periode kedua, Kementerian Pertahanan juga mendapat potongan anggaran.

Menurut pengakuan Menteri Pertahanan, pemotongan anggaran itu menjadi alasan penundaan pembaruan alat utama sistem pertahanan (Alutsista).

“Ya kena semua. Sekarang ini berapa triliun lagi gitu setelah kemarin Rp 2,8 triliun. Jadi kita akhirnya menunda beberapa pembaruan Alutsista,” ujar Ryamizrad di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Selasa (23/8).

Meski ia mengaku pemangkasan anggaran tak akan menggangu pembelian Alutsista namun, ia mengakui harus menunda proyek tersebut. “Bukan nggak beli, tapi ya harus kita tunda pada periode berikutnya. Mudah-mudahan ekonomi membaik nanti kita benahi lagi,” ujar Ryamizard.

Dengan kondisi yang sekarang, Ryamizard lebih memprioritaskan kesejahteraan Prajurit. Hal ini tak bisa diganggu gugat karena sangat berpengaruh pada keamanan dan kesejahteraan masyarakat.(mas)