kabarin,co – Jakarta, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, sudah lama dikenal sebagai sentra budidaya ikan gurame. Hampir setiap keluarga di desa ini memiliki kolam kecil untuk memelihara ikan jenis ini.
“Kehidupan warga Desa Tonjong, tak bisa dilepaskan dari ikan gurame, bahkan bisa dibilang, kehidupan warga asli Tonjong bergantung pada ikan ini,” kata Hatta Nairan, pembudidaya ikan gurame sangat cocok di daerah ini.
Namun, sekarang ini seiring makin sempitnya lahan, akibat dijadikan perumahan modern sumber mata pencaharian menjadi hilang, bahkan tak sedikit warga yang tak dapat lagi menyekolahkan anaknya hingga kejenjang Sekolah Lanjutan Atas (SLTA).
“Ini yang membuat saya sedih, lantaran banyaknya anak-anak muda tak memiliki pekerjaan, akibat tak memiliki pendidikan formal mempuni agar bisa bersaingan. Makanya, mereka saya ajak kembali kewarisan leluhur Desa Tonjong, untuk membudidayakan ikan gurame dengan memanfaatkan kolam-kolam kecil terbuat dari terpal plastik,” ungkap Hatta.
Kegigihan dan keuletan Hatta, perlahan namun pasti mulai terlihat hasilnya, di mana anak-anak muda putus sekolah, kini tak lagi keluyuran atau tidur disiang hari, tapi sekarang mulai sibuk merawat ikan gurame.
“Anak-anak muda yang tak tadinya tak punya harapan, sekarang telah bangkit, mereka sudah memiliki penghasilan sendiri berkat ikan gurame. Intinya ikan ini menjadi penolong warga yang awalnya tak lagi memiliki masa depan cerah,” ujarnya.
Selain merawat ikan gurame hingga siap panen, kata Hatta bersama anak-anak muda lainnya juga mengembangkan teknis pembenihan, sebab masih kata Hatta pembenihan ikan ini sangat mudah dan alami, karena indukan ikan gurame biasanya membuat sarangnya sendiri untuk menampung telurnya.
“Kita hanya menyediakan lidi saja dipinggir kolam, indukan ikan gurame akan mengambilnya dan membuat sarang untuk menampung telurnya,” terangnya.
Kepala Desa Tonjong, Syahrudin memiliki mimpi besar terhadap ikan gurame. Budidaya ikan gurame akan dibangkitkan lagi menjadi andalan Desa Tonjong, seperti puluhan tahun silam. “Ya walau pun serba terbatas, karena minimnya lahan. Tapi kita yakin, suatu saat nanti, impian itu bakal menjadi kenyataan,” ujarnya.
Apalagi kata Syahrudin, minat anak muda yang mayoritas putus sekolah untuk menggeluti usaha pembibatan dan perawatan ikan gurame ini sangat besar. “Bisnis ikan gurame itu kan tak ada matinya, pemasarannya pun gampang,” katanya.
Tinggal Pemerintah Kabupaten Bogor dalam hal ini Dinas Peternakan dan Perikanan kata Syahrudib membantunya. “Tak hanya soal modal,tapi juga ilmu soal teknis pengembangbiakan ikan gurame,”pungkasnya.(bgr)
