AS Akan Tempatkan Rudal THAAD di Semenanjung Korea

kabarin.co-Seorang pejabat pertahanan rudal AS mengatakan kepada anggota parlemen hari Rabu bahwa Pentagon sedang dalam pembicaraan dengan Korea Selatan untuk menggelar sistem pertahanan berbasis rudal untuk melawan strategi militer agresif Korea Utara.

Brian McKeon, pejabat kementrian pertahanan di Pentagon mengatakan kepada anggota Senat Komite Angkatan Bersenjata bahwa “kami telah membuka konsultasi dengan mitra kami Korea” tentang penggelaran Terminal High Altitude Area (THAAD) ke Semenanjung.

“Kami akan mendiskusikan hal tersebut sebelum kami mengumumankannya,” kata McKeon. “Tujuan dari baterai THAAD adalah untuk melindungi pasukan kita yang dikerahkan di Korea dan mitra kami di Korea,” katanya.

Usulan untuk penyebaran THAAD datang pada bulan Februari setelah peluncuran satelit Korea Utara di atas apa yang dapat dikembangkan sebagai rudal balistik jarak jauh antarbenua (ICBM) yang mampu menghantam Amerika Serikat.

Cina sepertinya keberatan dengan rencana tersebut dan sebelumnya telah memperingatkan AS dan Korea Selatan.

Senator Angus Raja,bertanya “apakah telah ada reaksi dari China?”.

“Mereka tidak senang tentang itu,” kata McKeon. “Ini bukan tentang China. Ini bukan ancaman bagi Cina, dan kami telah membuat komitmen bagi mereka dan menawarkan untuk menjelaskan kepada mereka.”

Anggota parlemen lainnya menunjukkan keprihatinan tentang kesibukan Korea Utara dalam melakukan  tes rudal baru dan kemampuan negara itu untuk mengancam Amerika Serikat.
“Anda menyebutkan kemungkinannya kecil bahwa Korea Utara bisa meminiaturirasi senjata nuklir pada ICBM dan mengancam Amerika Serikat,” kata Senator Dan Sullivan, anggota lartai Republik dari Alaska, berbicara kepada Adm. William Gortney.

“Sepertinya hampir setiap hari kita melihat berita baru tentang mesin ICBM dan hal-hal lain yang sedang dikembangkan, sehingga tidak bijaksana untuk menganggap bahwa probabilitas rendah akan berubah menjadi sedang atau bahkan tinggi dalam lima sampai 10 tahun ke depan ? “Lanjut sullivan.

“Ya Pak,” jawab Gortney. “Ini hanya masalah waktu sebelum mereka mempunyai kemampuan itu,itu sebabnya kita benar-benar memperhatikan upaya mereka(Korea Utara).”

Pada 2013 lalu,setelah ledakan nuklir bawah tanah Korea Utara yang disinyalir merupakan bagian dari test pengembangan senjata nuklir, AS menerbangkan sepasang pesawat siluman diatas Korea Selatan, termasuk F-22 Raptor dan pembom berkemampuan nuklir B-2 dalam unjuk kekuatan terhadap.(mas)

Leave a Reply