Bernilai Rp1 Miliar, Asprov Jawa Timur Bantu Pasok Jersey Untuk Klub Liga 3

kabarin.co – Demi meringankan beban klub mengikuti Liga 3 di wilayahnya, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur bakal membantu pasokan jersey kepada 56 klub untuk ambil bagian di kompetisi yang rencananya digulirkan pada 1 April.

Sekretaris Asprov Jatim Amir Burhanudin mengatakan, pasokan jersey hasil kerja sama dengan sponsor ini akan diberikan kepada klub yang mengalami kesulitan mendapatkan sponsor. Apparel menyediakan 30 jersey kandang dan tandang, kemudian polo, kaos, jersey latihan, dan rompi.

“Semuanya ada sekitar lebih dari 150 item. Setiap klub memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemasukan dengan menjual jersey versi suporter dengan keuntungan 15 persen untuk klub. Namun bila klub tidak bisa melakukan penjualan, atau tidak mau ribet, mereka bisa membelinya dengan harga murah, yaitu Rp9 juta untuk mendapatkan 150 item tadi,” beber Amir.

“Itu sudah sangat murah, karena jika dihitung tidak ada apparel yang bisa menyediakannya. Tawaran kami diterima beberapa klub, karena memang kebutuhan apparel memakan biaya cukup besar. Tetapi sebagai timbal balik, seluruh sponsor yang ada di jersey di-handle Asprov, dan tiap klub bisa memasang sponsor mereka di jersey latihan dan polo.”

“Total untuk ongkos produksi tiap tim mencapai Rp18 juta, Sehingga jika ditotal dengan 56 tim akan mencapai lebih dari Rp1 miliar. Tapi ini menjadi tugas kami bagaimana setiap klub bisa menikmati hasil yang sama. Kami juga memberikan sepuluh adboard yang bisa diisi klub.”

Amir menambahkan, mereka harus bekerja keras memutar kompetisi di wilayahnya, karen klub harus hidup dengan biaya mandiri. Apalagi mereka juga tidak mendapatkan subsidi seperti halnya klub Liga 1 dan 2.

“Kompetisi Liga 3 adalah kompetisi amatir yang mandiri. Kompetisi ini tidak dipungut biaya pendaftaran. Tetapi harus punya cara untuk membuat banyak klub yang ada di wilayah Jawa Timur ini bisa eksis. Karena itu kami membuat plan bisnis dan mekanisme baru agar semua biasa merasakan berkompetisi,” jelas Amir.

“Kalau kami biarkan klub berjalan sendiri, mungkin hanya sekitar lima sampai enam klub saja yang bisa dikatakan sebagai klub kaya. Sisanya mereka akan kasian, dan itu tidak kami inginkan.”

Kompetisi Liga 3 Jawa Timur akan diikuti pemain yang berusia di bawah 22 tahun, atau kelahiran maksimal 1 Januari 1996 ditambah tiga pemain senior. Proses pendaftaran pemain berakhir 28 Februari 2018. Dari 56 klub, akan dibagi menjadi delapan grup berisikan tujuh tim. Zona Jawa Timur mengirimkan 11 tim untuk bermain di babak regional.(*/goal)