kabarin.co- Pentagon mengatakan bahwa dua unit pesawat tempur milik Angkatan Udara China terbang sangat dekat dengan pesawat mata-mata milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Kedua pesawat tempur China terbang hanya berjarak sekitar 50 Kaki dari pesawat mata-mata itu.
Pentagon menilai kejadian itu merupakan sebuah upaya intersep atau pencegatan yang tidak aman, mereka juga mengungkap bahwa kejadian tersebut tengah dikaji ulang.
Seorang pejabat militer Amerika Serikat mengatakan bahwa dua pesawat tempur china tersebut yang berjenis J-11 terbang untuk menghadang pesawat EP-3 Aries milik AS.
Kedua J-11 itu datang dengan jarak yang sangat dekat sehingga memaksa pilot EP-3 menurunkan ketinggian terbangnya guna menghindari tabrakan udara. Pesawat Surveylance milik AS itu tengah melakukan misi rutinnya di kawasan tempat terjadinya peristiwa tersebut.
Pejabat itu juga mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi di wilayah laut bagian utara,di sebelah selatan dari Hongkong.
Karena Pejabat tersebut bukan orang yang berwenang untuk mempublikasikan berita tersebut, dirinya meminta agar namanya dirahasiakan.
Akhir-akhir ini ketegangan antara China dan Amerika serikat terus meningkat, peningkatan ketegangan ini dipicu oleh tindakan-tindakan Washington dalamupayana untuk meredam hegemoni China di Laut china selatan.
J-11, atau Jian-11, adalah pesawat tempur multirole Cina diproduksi oleh Shenyang Aircraft Corporation (SAC). Ini adalah varian lisensi-dibangun dari pesawat tempur Sukhoi Su-27SK (NATO kode nama: Flanker).
J-11 dioperasikan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF). Shenyang J-11 adalah pesawat tempur yang sangat mampu melakukan manuver superioritas udara dan misi serangan darat.
Pesawat tempur berkursi tunggal itu memiliki panjang 21.9m, lebar sayap 14.7m dan tinggi 5.9m. Area sayap pesawat adalah seluas 62m ². Pesawat ini memiliki berat lepas landas maksimum 33.000 kg.(mas)
