Banten di Padati Wisatawan Yang Memanfaatkan Liburan Panjang

KabarinAja24 Views

kabarin.co, Jakarta – Momentum liburan panjang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bepergian dan berlibur bersama keluarga ke sejumlah objek wisata. Salah satu yang menjadi tujuan wisata adalah Banten.

Di sana, ada pilihan wisata religi dan pantai yang selalu diminati oleh wisatawan. Misalnya kawasan wisata religi Banten Lama atau kawasan Kesultanan Banten di Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Banten di Padati Wisatawan Yang Memanfaatkan Liburan Panjang

Pada Kamis, 29 Oktober 2020, petugas mencatat kenaikan pengunjung. Tampak ada antrean para pengunjung di gerbang yang akan masuk ke kawasan wisata.

Sebab, para petugas harus memeriksa suhu tubuh pengunjung serta memberikan imbauan agar mereka mematuhi protokol kesehatan, di antaranya memakai masker.

Sejumlah anggota Satpol PP Provinsi Banten juga membantu mengatur pengunjung agar tidak terjadi penumpukan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi.

Ruli, 25 tahun, salah seorang pengunjung asal Jakarta Barat datang bersama keluarganya sejak pagi hari. Ia mengaku datang ke Banten Lama untuk mengisi waktu libur panjang dan berziarah ke makam keluarga Sultan Maulana Hasanudin Banten.

“Sudah datang dari pagi supaya bisa istirahat dahulu di sini sebelum ziarah,” kata Ruli.

Kawasan objek wisata pantai gope di Pelabuhan Karangantu, Kota Serang juga dipadati pengunjung yang didominasi pengunjung asal Kota Serang dan sekitarnya. Hal serupa juga tampak di Pantai Anyer.

Sejumlah lokasi objek wisata pantai yang terbuka untuk umum di Anyer dipadati pengunjung yang datang dari wilayah Banten dan DKI Jakarta.

“Alhamdulillah, hari ini sudah kelihatan ramai lagi. Kemarin-kemarin sepi. Makanya, hari ini bisa jualan lagi,” kata Aliyah, pedagang di Pantai Lagundi Anyer.

Secara umum, para pengunjung terlihat tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.

Dinas Pariwisata Provinsi Banten sebelumnya mengingatkan agar pemerintah kabupaten dan kota memperketat pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan di objek-objek wisata pada masa libur panjang. Sebab, objek wisata sangat rawan dengan munculnya kerumunan warga yang dikhawatirkan dapat menyebabkan klaster baru di objek wisata.

(tempo)