Banyak Dukungan Datang Menjelang Sidang Vonis Terhadap Bharada E

KabarinAja15 Views

 Kabarin.co – Karangan bunga bertuliskan dukungan terhadap Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E berjajaran depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023). Berdasarkan pengamatan  di lokasi, ada enam karangan bunga yang menghiasi pagar PN Jakarta Selatan menjelang sidang putusan terhadap Bharada E.

Adapun Richard Eliezer bakal menjalani sidang putusan kasus pembunuhan berencana terhadap rekannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J

Karangan bunga itu berisi dukungan dan harapan kepada majelis hakim untuk dapat memberikan putusan yang adil terhadap Bharada E. “We love you Icad, di palu pak hakim mulya masa depan Icad ditentukan kiranya ada keadilan untuk orang kecil seperti Richard,” demikian tulisan karangan bunga yang terpampang di depan PN Jakarta Selatan Rabu pagi. “Buat Icad apa pun keputusannya kami akan tetap mendukungmu,” demikian tulisan dari karangan bunga yang lain.

Ajudan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Ferdy Sambo ini menjadi terdakwa terakhir yang bakal mendengarkan putusan dari majelis hakim. Adapun sidang ini akan dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso dengan hakim Morgan Simanjuntak dan hakim Alimin Ribut Sujono sebagai anggota majelis.

Berdasarkan agenda yang dimuat di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Selatan, sidang Richard Eliezer bakal digelar di Ruang Utama Prof. H. Oemar Seno Adji pada pukul 09.30 WIB.

Dalam kasus ini, Richard Eliezer menjadi terdakwa bersama dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf. Empat terdakwa lainnya telah menjalani sidang putusan setelah dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap Brigadir J yang direncanakan terlebih dahulu.

Mereka dinilai telah melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) juncto Pasal 55 Ayat (1) ke 1 KUHP. Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dituntut hukuman pidana pidana mati, Putri Candrawathi divonis 20 tahun penjara, Kuat Ma’ruf divonis 15 tahun penjara dan Kuat Ma’ruf divonis 13 tahun penjara.

Adapun dalam tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Richard Eliezer dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan turut serta melakukan pembunuhan berencana. Bharada E dituntut pidana penjara 12 tahun penjara oleh JPU. Pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh pernyataan Putri Candrawathi yang mengaku telah dilecehkan oleh Brigadir J di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

Pengakuan yang belum diketahui kebenarannya itu lantas membuat eks polisi berpangkat inspektur jenderal (irjen) itu marah hingga menyusun strategi untuk membunuh Brigadir J. Brigadir J tewas diekskusi dengan cara ditembak 2-3 kali oleh Bharada E di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).?(pp)