Batik Air Nyaris Celaka

kabarin.co – Seekor anjing yang berada di jalur landasan pacu atau runway sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Fatmawati, Kota Bengkulu, Minggu (29/5) sore.

Bahkan kejadian tersebut nyaris saja membahayakan penerbangan Batik Air yang akan mendarat atau landing di bandara tersebut.

Dari informasi diperoleh Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group), pada sore itu pesawat jurusan Jakarta-Bengkulu dijadwalkan tiba sekitar pukul 17.30 WIB. Saat pesawat bersiap untuk mendarat, tiba-tiba pilot menyadari ada anjing di landasan pacu. Untuk menghindari hal-hal yang membahayakan pilot kemudian memilih menerbangkan kembali pesawat.

Salah satu penumpang yang merupakan pejabat di Pemprov Bengkulu menceritakan kepada RB, atas kejadian itu sempat membuat kepanikan penumpang di dalam pesawat. Menurutnya, memang pada saat akan mendarat secara mendadak pesawat memilih terbang lagi.

“Penumpang sempat cemas karena mendadak terbang lagi, padahal sudah mau landing,” cerita pejabat yang tak mau ditulis namanya ini.

Menurutnya, mengudara tersebut ada sekitar setengah jam, baru kemudian mereka benar-benar mendarat di bandara dengan selamat. “Bahaya sekali dengan kejadian itu, seharusnya pihak bandara benar-benar mengutamakan keamanan di bandara. Kan ada mobil patroli, harusnya bisa patroli sebelum pesawat akan mendarat, kalau begitu kan sangat bahaya sekali, ini menyangkut keselamatan penumpang yang ada di dalam pesawat,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Sub Bagian Humas Bandara Fatmawati Sarosa membenarkan adanya kejadian seekor anjing yang berada di jalur runway, Minggu sore. Namun, dia memastikan hal tersebut tidak menjadi kendala terhadap penerbangan di Bengkulu.

“Anjing liar masih ada, babi liar juga masih ada, kita sudah melakukan pembersihan, tetapi masih ada. Itu biasa, tunda dulu dibersihkan dulu, namanya binatang liar,” kata Sarosa.

Dia mengatakan, pada pesawat Batik Air yang akan mendarat Minggu sore itu, baru kontrak bahwa mereka akan mendarat, akan tetapi kemudian diinformasikan ada gangguan adanya anjing itu. “Paling 10 menit, mutarnya kan jauh. Itu biasa kayak gitu,” demikian Sarosa. (jpn)