Bayi 54 Tahun Meninggal Karna Diberi Obat Herbal Oleh Oran Tuanya

Berita11 Views

Kabarin.co -Baru-baru ini, viral di media sosial terkait bayi berusia 54 hari yang meninggal dunia setelah meminum ramuan tradisional. Ramuan tersebut terdiri dari daun kecipir dan kencur yang diperas.

Imbasnya, bayi tersebut mengalami sesak napas dan infeksi paru-paru. Alih-alih membawa ke dokter, pihak keluarga bayi justru menyarankan bayi diberikan obat tradisional.

Lantaran kondisi bayi yang semakin memburuk, bayi tersebut akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Mirisnya, bayi itu meninggal dunia karena terlambat untuk ditangani.

Kasus ini menarik perhatian Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr dr Inggrid Tania, MSi. Ia mengingatkan bayi di bawah satu tahun dilarang untuk mengonsumsi tanaman kecipir.

Tanaman kecipir merupakan tanaman legume (kacang-kacangan) yang kaya akan nutrisi. Akan tetapi, kecipir juga memiliki risiko alergi seperti halnya kedelai.

“Sehingga agar aman, setiap bagian tanaman kecipir bisa diperkenalkan sebagai pangan sayur mulai bayi berusia 1 tahun dengan takaran sebagaimana sayur pada umumnya (1-2 sendok makan maksimal 3-4 kali sehari),” demikian keterangan siaran pers, Jumat (20/1/2023).

Protein dalam daun kecipir bisa menyebabkan gejala alergi seperti sesak napas. Namun, tidak menutup kemungkinan sesak napas yang dialami bayi tersebut terjadi akibat infeksi paru sebelum diberikan ramuan tradisional.

Diungkapkan dalam keterangan tertulis, ramuan tradisional umumnya terbuat dari daun kecipir mentah. Daun kecipir mentah mengandung sedikit zat toksik glikosida sianida yang berbahaya.

“Penting diketahui bahwa daun kecipir mentah mengandung sedikit zat toksik glikosida sianida yang dapat dihilangkan zat toksik tersebut dengan cara memasak atau merebus daunnya,” sambung keterangan tersebut. (pp)