Bayi 8 Hari Jadi Korban Malpraktik Akibat Ikut Program Stunting Pemerintah

Kesehatan37 Views

Kabarin.co – Kaki seorang bayi di Medan dilaporkan melepuh pasca menjalani proses skrining stunting di rumah sakit. Semula, bayi tersebut melakukan pemeriksaan hipotiroid yang mengharuskan pengambilan sampel darah untuk kemudian dikirim ke Kementerian Kesehatan RI.

Sampel ini untuk melihat kemungkinan faktor tiroid yang bisa mengganggu mental, pertumbuhan anak, serta stunting. Namun, dalam proses tersebut ayah dari si bayi, Ibnu Sajaya Hutabarat menduga ada malpraktik yang dilakukan perawat.

“Dia bilang SOP serta mekanismenya hanya pengambilan sampel darah, seperti cek gula darah dan cek golongan darah, hanya menusuk jarum ke tumit bayi untuk ambil sedikit darahnya, saya tanda tangan form persetujuan itu,” kata Ibnu.

Ibnu melihat kaki bayinya sudah dibalut kain kasa, disebut mengalami cedera. “Di situ saya panik sekali, pas melihat telapak kaki anak saya berubah berwarna merah darah. Saya tanya sama perawat tetapi jawaban mereka satupun tak memuaskan,” kata Ibnu.

Apa Kata Kemenkes?
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut pihaknya masih dalam proses komunikasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Mengingat, program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah memangkas kasus stunting.

“Kita masih tunggu ya ini karena masih dugaan,” terang dr Nadia saat dihubungi Jumat (17/3/2023).

“Yang pasti kita akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menanyakan kronologis kejadian,” sambung dia.

Terpisah, Direktur RS Mitra Medika Amplas Syahrial Anas mencoba menjabarkan apa yang terjadi. Pemeriksaan tiroid selama ini menurutnya sudah dilakukan kepada setiap bayi yang lahir dan tidak ada keluhan.

“Jadi cara melakukannya, kaki anak itu dikompres dengan air panas supaya terjadi pengembangan pembuluh darah, sehingga darahnya bisa banyak keluar dan tertampung sesuai yang ditentukan,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (16/3).

Meski begitu, pada kasus tersebut, pihaknya memastikan tengah melakukan investigasi awal termasuk memastikan apakah ada kemungkinan suhu air yang dipakai terlampau panas.

“Jadi kami akui terjadi di RS (Mitra Medika) dan kami akan bertanggung jawab penuh, anak ini akan kami rawat sampai kakinya sembuh, akan kami libatkan juga dokter-dokter ahli. Ini juga sudah kami sampaikan kepada orang tua bayi,” ucapnya.

“RS siap bertanggung jawab. Karena mana lah kami mau buat anaknya menderita. Saat ini bayi itu dirawat dengan tiga dokter spesialis. (Kondisinya) semuanya sehat, cuma kakinya saja yang perlu dirawat,” tutur Syahrial.(pp)