kabarin.co – Mitra Kutai Kartanegara tetap siap meski hanya berkekuatan 15 pemain dalam lawatan mereka ke Jayapura untuk menantang Persipura, Minggu (14/8) petang, di Stadion Mandala, dalam lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
Hal tersebut ditegaskan pelatih kepala tim Naga Mekes, Jafri Sastra, yang yakin akan kualitas pemain yang tersedia. “Kami akan maksimalkan pemain yang ada. Di Mitra Kukar tidak ada istilah pemain pelapis, semua sama saja. Dan telah siap tempur,” tegasnya.
Keadaan ini harus dialami Mitra karena berbagai sebab, dari mulai pemain yang terkena akumulasi seperti kapten Bayu Pradana dan Marlon da Silva. Pemain yang cedera seperti Arthur Cunha, Syahrizal, Michael Orah dan Dian Irawan. Hingga Alan Leandro yang mengurus paspor.
Bukan hanya kehilangan banyak pemain, Mitra juga harus mengalami penundaan keberangkatan ke bumi Cendrawasih. Mereka baru tiba di Jayapura pada Sabtu sore dan dipastikan tak bisa menjajal lapangan.
“Sebenarnya kami ingin berangkat hari Kamis, namun ternyata penerbangan dari Makassar ke Jayapura sudah penuh. Terpaksa kami berangkat ke Papua dengan waktu yang mepet,” tukas asisten manajer Nor Alam.
Sementara, pelatih Persipura Jayapura Angel Alfredo Vera mengaku tidak khawatir arsitek Mitra Kukar Jafri Sastra akan mudah membaca strateginya. Sebelum membesut Mitra Kukar, Jafri merupakan arsitek Persipura. Namun performa tim yang labil membuat manajemen Persipura mendepak Jafri pascalaga pekan ke-13.
Tak heran bila sedikit banyak Jafri mengetahui kekuatan Persipura. “Di Indonesia semua tim sudah saling tahu. Apalagi ini Persipura, tim besar yang selalu ingin dikalahkan. Tapi setiap pertandingan selalu menyajikan sesuatu yang berbeda, meskipun sudah tahu kelemahan dan kelebihan,” ujar Alfredo.
Menjelang laga itu, Alfredo memantapkan persiapan tim di Kusuma Agrowisata, Batu. Kemarin, Persipura menggelar laga uji coba melawan dua tim berbeda. Di babak pertama, Persipura menekuk Putra Jaya Malang 2-0, dan di paruh kedua menaklukkan ASIFA Malang 3-1.
Di sisi lain, Alfredo mengaku tidak ada tekanan saat dirinya menerima pinangan menukangi Persipura. Menurutnya, menjadi pelatih Persipura adalah tantangan tersendiri.
“Tidak ada tekanan apa pun bagi saya untuk menangani Persipura. Saya menikmati setiap perjalanan di sini. Target juara ada, dan setiap tim tentu saja ingin juara. Tentu saya tidak bisa berpikiran langsung ke pertandingan akhir, karena ada Mitra Kukar yang menjadi konsentrasi terdekat saat ini,” tutupnya. (goal)
