Bertempur Melawan Abu Sayyaf, 18 Tentara Filiphina Tewas

FILIPINA, kabarin.co – Tahun ini militer Filipina menderita kehilangan terbesarnya ketika 18 tentara tewas dalam pertempuran sengit dengan gerilyawan Abu Sayyaf yang juga menyebabkan lima militan Abu Sayyaf tewas,termasuk seorang pejuang Maroko,kata seorang pejabat militer.

Setidaknya 53 tentara lainnya terluka dalam bentrokan sepanjang hari Sabtu dengan militan Abu Sayyaf dan kelompok bersenjata sekutunya di daerah pedalaman yang berbatasan dengan kota-kota Tipo-Tipo dan Al-Barka di pulau Basilan, kata juru bicara militer regional Mayor. Filemon Tan.

Pasukan pemerintah telah dikerahkan untuk membunuh atau menangkap komandan Abu Sayyaf Isnilon Hapilon,yang secara terbuka berjanji setia kepada kelompok Negara Islam dan telah diburu selama bertahun-tahun karena diduga terlibat dalam beberapa serangan teroris, tiga pejabat militer mengatakan kepada The Associated Press,Sabtu(9/4).

Mereka meminta nama mereka dirahasiakan karena mereka tidak diizinkan untuk berbicara secara terbuka tentang serangan militer. Washington(AS) telah menawarkan hadiah sampai $ 5 juta untuk informasi yang mengarah ke penangkapan dan penuntutan Hapilon ini.

Saat pertempuran terjadi Militan Abu Sayyaf, rupanya berhasil memperkuat barisan mereka secepat pertempuran berkecamuk dan mengumpulkan antara 100 sampai 150 orang pejuang,beberapa diantara mereka menggunakan senjata pelontar geranat M203 yang memungkinkan mereka untuk menimbulkan korban berat pada pasukan pemerintah, kata para pejabat.

Pertempuran itu berlangsung selama lebih dari sembilan jam, kata mereka. Di antara militan yang terbunuh salah satunya berasal dari Maroko, yang diidentifikasi sebagai Mohammad Khattab, dan putra Hapilon,lebih lanjut Tan menambahkan sekitar 20 orang bersenjata lainnya luka-luka.

Ini adalah kerugian tempur terbesar tahun ini di selatan, di mana militer telah memerangi pemberontak Muslim separatis dan ekstrimis, dan gerilyawan Marxis.

Tahun lalu, 44 pasukan polisi tewas dalam bentrokan dengan berbagai kelompok pemberontak di kota Mamasapano pada sebuah misi rahasia yang penuh dengan perencanaan dan hanya mampu menewaskan seorang tersangka teror teratas di Asia Tenggara asal malaysia. (mas)

Leave a Reply