Bukannya Bahagia! Cupi Cupita Perlihatkan Wajah Sedih Saat Lamaran, Nah Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Selebriti9 Views

kabarin.co – Jakarta, Momen menjelang menikah memang sering menjadi kebahagian sendiri, tapi kalau wajah sedih yang ditampilkan tentu menjadi pertanyaan bagi banyak orang.

Wajah sedih Cupi Cupita di momen lamarannya, jadi sorotan.

Banyak yang menduga Cupi Cupita terpaksa menikah.

Dikutip dari detikcom, Cupi Cupita membantah hal itu. Sang biduan mengaku wajah sedihnya dikarenakan terharu dirinya bisa membahagiakan orang tua.

“Sebenarnya bukan sedih ya tapi lebih kayak terharu saja, soalnya kan Cupi sayang banget sama orang tua. Jadi kayak mau lepas tuh yang buat terharu,” kata Cupi Cupita melalui sambungan telepon.

Cupi Cupita menceritakan, calon suaminya, Bintang Bagus, ternyata lebih lama kenal dan dekat dengan sang bunda. Cupi Cupita mengaku dirinya juga masih cukup kaku dengan Bintang Bagus.

“Soalnya kan Mama selama ini lebih dekat sama calon, ketimbang sama Cupi sendiri. Agak kaku lah Cupi karena kan nggak terlalu dekat juga sama calon, kan yang dekat kan Mama,” aku Cupi Cupita.

“Kadang kan kita kalau misalkan nggak terlalu dekat kan lebih banyak, ‘oh gitu’. Tapi Mama dekat banget,” sambungnya.

Cupi Cupita menegaskan sang bunda justru sudah 2 tahun mengenal Bintang Bagus. Sedangkan dirinya baru sekitar 4 bulan mengenal pria yang bakal menikahinya itu.

“Mama aku sih kenalnya sudah lama, sudah 2 tahunan. Kalau aku deketnya baru 4 bulanan lah. Pertama kali ketemu di Bandung waktu itu saudaranya ngenalin gitu,” tutur Cupi Cupita.

Selama mengenal Bintang Bagus sampai lamaran, Cupi Cupita mengaku tidak ada yang namanya pacaran. Bahkan, kalaupun jalan bareng, ada beberapa teman Cupi Cupita yang ikut serta.

“Nggak sih, nggak pacaran. Kalau jalan sih sering, cuman kayak bareng sama teman-teman Cupi saja nggak kayak pacaran gitu si nggak,” tegasnya.

Setelah dilamar, Cupi Cupita mengunggah video yang memperlihatkan dirinya menangis. Dalam video tersebut, Cupi Cupita bicara soal dirinya yang turut bahagia apabila kedua orangtuanya bahagia.

“Anak pertama akan mengutamakan kebahagiaan orang tuanya. Karena kebahagiaan mamah, kebahagiaan cupi. Cupi percaya bahwa ridho orangtua adalah ridho-Nya. Hati selalu ikut bahagia,kalau mamaku bahagia,” tulis Cupi Cupita. (apt-dtk)