Bunyi Gergaji Mesin di Pesawat, Pemain Sunderland Alami Trauma Terbang

Sepakbola4 Views

kabarin.co – Perjalanan skuat Sunderland menuju Swiss diwarnai insiden mendebarkan. Pesawat yang ditumpangi pasukan David Moyes, sempat mengalami kerusakan mesin tidak lama setelah terbang dari Newcastle. Akibatnya, pesawat mereka harus mendarat darurat di Manchester.

Jack Rodwell, salah seorang pemain Sunderland menceritakan kengerian yang mereka alami selama penerbangan, Minggu (24/7). Dalam perjalanan tersebut, seperti dilansir The Sun, Rodwell duduk di bagian belakang bersama dua rekannya, Lee Cattermole and Billy Jones.

Posisi mereka tidak jauh dari salah satu mesin pesawat. Awalnya semua berjalan lancar, sampai kemudian mereka mendengar suasa aneh mirip gergaji mesin yang hendak dinyalakan.

“Kami langsung berpikir,’Apa yang sedang terjadi?’. Suaranya juga mirip bagasi yang tumpah dari pesawat,” kata Rodwell. “Hampir setengah penumpang pesawat tidak menyadari suara itu, tapi saya berada dua baris dari belakang,” ujar mantan pemain Manchester United itu menambahkan.

Perasaan panik langsung menyergap Rodwell dan kedua rekannya. Mereka lalu berteriak-teriak kepada pramugari dan memintanya mendengar suara aneh tersebut. “Dia (Pramugari) lalu mendengarkannya dan wajahnya menunjukkan kalau sesuatu tidak baik tengah terjadi,” katanya.

Pramugari berusaha menenangkan penumpang pesawat. Kepada Rodwell Cs, mereka menyampaikan bahwa pesawat masih bisa terbang dengan satu mesin saja. Namun belakangan, pilot justru benar-benar mematikan mesin tersebut dan berusaha mencari lokasi pendaratan. “Kita harus turun, ini tidak baik,” kata pramugari yang menambah panik para penumpang.

“Butuh 15 menit untuk turun dan Anda akan berpikir,’Apa yang terjadi bila mesin yang satunya lagi ikut mati?’. Anda akan tewas bukan?” kata Rodwell.

Pesawat lalu berputar di antara Stafford dan Derby sebelum kemudian mendarat darurat di Manchester. Satu per satu penumpang turun dan diboyong menggunakan bus. Di bandara, kru pesawat mengatakan bahwa insiden yang baru terjadi lebih buruk dari dugaan mereka semula.

Rodwell dan pemain-pemain lainnya trauma dengan insiden ini. Rodwell bahkan sempat menyangka pesawat mereka telah jadi korban aksi teror. Dia pun enggan naik pesawat lagi.

“Itu pengalaman yang sangat menakutkan, saya tidak mau naik pesawat lagi,” katanya. “Pengalaman ini membuat sebagian dari kami juga takut untuk naik pesawat lagi,” ujarnya.

Saat turun dari pesawat dan berjalan menuju bus, para pemain diberitahu kru bakal berusaha memperbaiki pesawat yang mereka tumpangi. Informasi ini bukannya melegakan, tapi sebaliknya malah membuat para pemain bertambah panik. Rodwell bahkan sudah berniat ‘balik kanan’.

“Kami merespons: Tidak akan! Apapun yang kamu lakukan terhadap pesawat itu, kami tidak akan naik ke sana,” kata Rodwell. “Saya ingin berangkat, tapi saya tidak mau naik pesawat,” katanya.

Sunderland akhirnya tidak jadi menggunakan pesawat yang bermasalah. Perjalanan mereka menuju Jenewa, kemudian dilanjutkan dengan pesawat lain yang bertolak dari Aberdeen. Setelah menjalani uji coba di Swiss, pasukan Black Cat selanjutnya akan terbang ke Prancis.(*/lip6)