Cerita Kisah Sedih Korban Banjir Yang Rendam Puluhan Rumah di Jawa Barat

KabarinAja8 Views

Kabarin.co – Hujan yang mengguyur Tanah Air terus menerus menyebabkan banyak daerah terendam banjir. Salah satu yang paling terdampak banjir adalah Kabupaten Karawang.
Bahkan banjir di Karawang sudah terjadi beberapa hari yang menyebabkan banyak masyarakat harus mengungsi.

Pilu dirasakan keluarga Oo Iskandar (23) warga Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, setelah rumahnya terendam banjir pada Minggu (26/3).

Kini, ia beserta lima orang anggota keluarganya terpaksa harus mengungsi di salah satu kontrakan yang berlokasi di dekat kampungnya.

“Banjir disini sering mas, hampir tiap tahun. Cuma ini yang lumayan parah, sebelumnya juga pernah lebih parah sampai ke dekat patok jalan itu,” ujar Oo saat ditemui di posko banjir Desa Karangligar.

Kesedihan yang sama juga dialami Sumarni (41) bersama tiga orang anggota keluarganya juga merasakan ganasnya luapan Sungai Cibeet dan Citarum yang merendam rumahnya.

“Rumah saya berjarak 2 blok dari rumah Oo, kita ngungsi bareng-bareng. Cuma kalau saya sudah berangkat duluan ke aula kantor Desa saat subuh hari,” ucap Sumarni

Kawasan permukiman warga yang terendam banjir semakin meluas di Kabupaten Karawang. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Mahpudin menerangkan, berdasarkan data yang diupdate pada Rabu (1/3/2023) pukul 16.00 WIB, tercatat puluhan desa terendam banjir.

“Banjir merendam 24 Kecamatan dari total 30 Kecamatan di Karawang, ada sekitar 79 desa yang terimbas banjir, tapi 28 desa diantaranya sudah surut dengan ketinggian air rata-rata 20-60 centimeter,” ujar Mahpudin, saat dikonfirmasi  Kamis (2/3/2023).

Imbas banjir tersebut, puluhan rumah dan fasilitas umum dilaporkan rusak, hingga puluhan ribu jiwa yang terdampak terpaksa harus mengungsi.

“Jumlah bangunan yang terendam mencapai 19.232 bangunan 57 bangunan diantaranya rusak ringan, 13 rusak sedang, dan 10 diantaranya rusak berat. Mayoritas bangunan adalah permukiman atau rumah warga,” kata dia.

Selain belasan ribu bangunan, kata Mahpudin, puluhan ribu jiwa harus mengungsi, diantaranya dilaporkan meninggal dunia dan luka.

“Untuk korban yang mengungsi mencapai 93.320 jiwa, 1 orang diantaranya meninggal dunia, dan 1 orang menderita luka-luka,” imbuhnya.(pp)