Cuitan Provokatif Kritik Ustaz Abdul Somad, Jurnalis TopSkor Dipecat

Daerah, Metro10 Views

kabarin.co – Mulutmu harimaumu, istilah itu pantas disematkan kepada seorang jurnalis olahraga TopSkor. Dia terkena imbas kasus penolakan Ustaz Abdul Somad saat ceramah di Hong Kong. Zulfikar Akbar, dipecat dari media tempatnya bekerja.

Kabar tersebut dikonfirmasi sendiri Zulfikar melalui akun Twitternya, @zoelfick, Senin (25/12) lalu. Dalam cuitannya Zulfikar memohon maaf atas cuitan sebelumnya yang menyinggung banyak orang. Ia pun berjanji tidak akan mengulangi sesuatu yang mengusik perasaan orang lain.

Imbas dari cuitannya itu, Zulfikar diberhentikan sebagai jurnalis harian TopSkor. Sebelumnya, cuitan Zulfikar di lini massa Twitter terkait kedatangan Ustaz Abdul Somad di Hong Kong yang ditolak otoritas setempat, menuai reaksi banyak pihak.

Dalam cuitan (sudah dihapus) yang di-capture dalam grup wartawan, Zulfikar menulis kritikan pedas terhadap Ustaz Abdul Somad. Ia menyebut penolakan sang ustaz di Hong Kong merupakan bukti hasil dakwahnya hanya melahirkan umat yang beringas.

Sontak, cuitan itu menuai protes Netizen. Bahkan, media tempatnya bekerja juga ikut terkena imbasnya. Tagar #BoikotTopSkor sempat menggema di jagat Twitter.

Tak sampai 24 jam, Zulfikar menulis klarifikasi atas cuitannya tersebut. Ia meminta maaf kepada semua pihak yang tersinggung dengan ucapannya. Zulfikar juga menuliskan telah menerima konsekuensi atas perbuatannya.

Pemimpin Redaksi Harian TopSkor, M Yusuf Kurniawan melalui akun @Yusufk09 juga mengkonfirmasi keputusan redaksi yang telah memutus hubungan kerja dengan Zulfikar Akbar.

Kasus ini berawal saat Ustaz Abdul Somad (UAS) mendarat di Hong Kong, Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 15.00 WIB (waktu jam Ustaz Somad). Saat di pintu keluar pesawat, Ustaz Somad diadang sejumlah orang dan langsung menarik mereka secara terpisah.

Menurut pengakuan Ustaz Somad, para oknum itu lantas memintanya membuka dompet, membuka semua kartu-kartu yang ada. Dia menyampaikan pihak yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Sang ustaz juga sempat ditanyai soal aktifitas, pendidikan dan pekerjaannya.

“Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta,” tulis Ustaz lulusan Al Azhar Kairo, Mesir di akun Facebooknya, Minggu, 24 Desember 2017.(*/vv)