Dahnil Anzar Usul Kepulangan Habib Rizieq Shihab Jadi Syarat Rekonsiliasi

Politik21 Views

kabarin.co – Jakarta, Mantan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan pendapatnya ihwal narasi rekonsiliasi politik pascapemilihan presiden 2019. Dia berpendapat kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke tanah air semestinya menjadi syarat dari rekonsiliasi politik tersebut.

“Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Riziew kembali ke Indonesia,” kata Dahnil melalui akun Twitternya, @Dahnilanzar pada Kamis, 4 Juli 2019. Dahnil mempersilakan cuitannya dikutip.

Dahnil Anzar Usul Kepulangan Habib Rizieq Shihab Jadi Syarat Rekonsiliasi

Rekonsoliasi ini ramai digaungkan mengingat polarisasi yang terjadi di antara pendukung selama pemilihan presiden 2019. Sejumlah kalangan menilai kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo harus segera bertemu dan melakukan rekonsiliasi demi meredakan tensi politik di masyarakat.

Dahnil menilai, narasi rekonsiliasi politik harus disertai dengan berhentinya kriminalisasi terhadap para pendukung Prabowo-Sandiaga Uno di pemilihan presiden 2019. Dia berpendapat narasi yang menstigma kelompok pendukung Prabowo sebagai radikal juga harus diakhiri.

“Stop upaya kriminalisasi, semuanya saling memaafkan. Kita bangun toleransi yang otentik, setop narasi-narasi stigmatisasi radikalis, dan lain-lain,” kata mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah ini. Dahnil menuturkan akan menyampaikan usulan kepada Prabowo agar persoalan kepulangan Habib Rizieq ini juga dibahas jika bertemu Jokowi nanti.

Habib Rizieq Shihab saat ini tinggal di di Mekkah, Arab Saudi. Dia berangkat ke Mekkah sejak terjerat kasus chat mesum. Kasus ini dihentikan pada Juni 2018, tetapi Habib Rizieq belum juga kembali ke tanah air. Dalam sejumlah kesempatan, Prabowo Subianto berjanji akan menjemput Habib Rizieq pulang jika dirinya menang pemilihan presiden 2019.

Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade juga mengungkapkan hal senada. Andre mengungkapkan pertemuan Prabowo dan Jokowi bukan dalam rangka bagi-bagi kursi, namun untuk meredakan tensi politik dan membantu para pendukung Prabowo yang berkasus.

“Jangan menstigma silaturahim Pak Prabowo itu bagi-bagi kursi. Coba pikirkan juga bagaimana para pendukung yang masih punya banyak masalah. Ada yang ditahan, ada yang masih terima surat panggilan polisi, lalu ulama yang ada masalah gara-gara pilihan pemilu,” kata Andre kepada Tempo, Selasa, 2 Juli 2019. (epr/tem)

Baca Juga:

LSI Denny JA Prediksi 15 Calon Presiden 2024, Nama Prabowo Masih Ada

Beda Sikap, Acara Relawan Prabowo-Sandi Berujung Ricuh

Prabowo Berangkat ke Dubai Bersama Warga Rusia dan Jerman