Demi Menjaga Kepentingan Jokowi di 2019, PDIP Bakal Pilih Ahok

Politik0 Views

kabarin.co, JAKARTA – Kecenderungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merapat ke Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 sangat besar. Menurut pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat, kecenderungan tersebut erat kaitannya dengan kepentingan pemilihan umum presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2019.

Cecep menjelaskan, kemungkinan besar PDIP akan memilih Ahok tidak lepas dari lobi dan kepentingan Joko Widodo. “Pilihan PDIP kemungkinan ke Ahok. Salah satu faktornya adalah pemilu 2019,” kata Cecep saat dihubungi CNNIndonesia, Selasa (20/9).

Penjelasan Cecep, Jakarta merupakan pusat sorotan masyarakat Indonesia karena menjadi ibu kota negara, pusat pemerintahan, pusat perekonomian, dan pusat pemberitaan. Yang terjadi di Jakarta menjadi perhatian dan memengaruhi pandangan masyarakat Indonesia.

Sehingga Jakarta merupakan representasi dari pertarungan di pilpres. Siapa yang mampu memegang Jakarta maka berpeluang besar untuk mengenggam Indonesia.

Contoh nyata dapat dilihat dari jejak politik Jokowi yang melanggeng mulus menjadi Presiden. Kinerja Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta mendapat sorotan sekaligus popularitas dari masyarakat Indonesia, yang berimplikasi pada peningkatan elektabilitas.

Jika Jokowi tidak menduduki kursi DKI-1, maka kecil kemungkinan terpilih menjadi presiden. Melihat pentingnya posisi Jakarta, Cecep menduga Jokowi melobi PDIP untuk mendukung Ahok.

Mengapa?

Karena Ahok merupakan orang kepercayaan Jokowi dan tidak berpotensi menjadi pesaingnya dalam pilpres 2019. “Jokowi tidak ingin Jakarta dipimpin orang yang berpotensi menjadi pesaingnya di pilpres 2019. Jokowi butuh orang yang bisa mengatur DKI. Orang dekat dan dipercaya Jokowi itu Ahok,” kata Cecep.

Hubungan dekat Jokowi dan Ahok terjalin saat mereka berpasangan menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Hal senada disampaikan peneliti CSIS Arya Fernandes. Arya juga menilai ada kaitan kuat antara pilihan PDIP ke Ahok dengan Pilpres 2019.

“Apapun keputusan PDIP di Pilkada DKI tentu juga karena faktor Pilpres 2109 memengaruhi,” katanya.

Menurut Arya, PDIP ingin menjaga hubungan baik jangka panjang dengan Jokowi hingga Pilpres 2019. “Jakarta itu ibu kota. Pada batas tertentu mempengaruhi juga politik nasional. Sikap PDIP di Jakarta mungkin juga didiskusikan dengan Jokowi karena ia kader partai juga,” tuturnya. (cnn)

Baca juga:

Besok, PDIP Umumkan Calon Gubernur DKI Jakarta

NU: Penolakan terhadap Ahok Bukan karena Non Muslim

Ahok dan Djarot Menjadi Opsi Utama PDIP di Pilkada 2017