Dukungan Ribuan Suporter Membuat Pelatih Semen Padang Merinding

kabarin.co – Kehadiran ribuan suporter ketika Semen Padang menaklukkan Perseru Serui 3-1 di Stadion H Agus Salim kemarin sore membuat pelatih Syafrianto Rusli merinding, mengingat laga ini menjadi titik awal Kabau Sirah menyelamatkan diri dari ancaman degradasi.

Kebijakan panitia pelaksana (panpel) pertandingan Semen Padang menggratiskan tribune terbuka bagi penonton yang memakai baju merah memberikan pengaruh signifikan terhadap tim.

Syafrianto mengakui peran penonton yang memenuhi stadion sangat penting dalam kemenangan timnya kali ini, karena menunjukkan perannya sebagai pemain ke-12. Situasi ini berbanding terbalik dari laga kandang sebelumnya yang merupakan dampak hasil buruk.

“Surprise buat saya. Saya sampai merinding melihat antusias penonton yang tak henti-henti memberi dukungan pada kami. Itu sebuah bukti mereka sangat tak menginginkan Semen Padang terdegradasi,” ujar Syafrianto, usai laga.

“Ini laga yang paling berat dari laga sisa kita, tapi kami bersyukur bisa memenangi pertandingan. Semoga di dua laga berikutnya kami bisa tampil lebih baik lagi.”

Pria yang belum lama ditunjuk menjadi arsitek Semen Padang ini mengaku lega timnya bisa memenangkan pertandingan. Menurut Syafrianto, dia sempat takut di awal pertandingan, karena salah satu kelemahan Semen Padang paling mencolok adalah banyak kehilangan peluang mencetak gol.

“Alhamdulillah permainan anak-anak bisa berjalan sesuai rencana yang kami persiapkan. Saya memang sempat takut pemain akan frustrasi jika gagal memanfaatkan peluang, dan mengakibatkan penurunan dalam permainan,” katanya.

“Beruntung di akhir babak pertama kami bisa menciptakan gol. Itu sangat memotivasi pemain untuk tampil lebih bersemangat di babak kedua, dan bisa menambah dua gol dengan proses yang cukup bagus.”

Selain itu, mantan kapten tim Semen Padang era 1980-an itu juga memberi apresiasi kepada para pemainnya, terutama dua pemain asing Cassio de Jessus dan Marcel Sacramento, serta pemain muda Rendy Oscraio dan Fridolin Kristof Yoku.

“Marcel memang tak cetak gol, tapi dia bermain sepenuh hati, dan mau bekerja keras. Kami apresiasi itu. Begitu juga Cassio, dia bermain luar biasa, dan memperlihatkan kami lebih beruntung memainkan dia sebagai gelandang ketimbang bek tengah,” terang Syafrianto.(RMO)