kabarin.co – Panitia Pelaksana Minangkabau Cup 2017 langsung diuji, ketika laga perdana antara Kecamatan Sungayang vs Padang Gantiang diwarnai kericuhan antar pemain di penghujung laga, Minggu (12/2) di Stadion H.Agus Salim Padang. Akibatnya, enam kartu merah dikeluarkan wasit.
Disinilah ketegasan pihak Panpel diuji, untuk menegakkan sikap fair play dan sportifitas kepada tim-tim peserta. Niat dan tujuan menjadikan turnamen ini sebagai ajang menjaring bibit-bibit pemain pemain, justru sudah tercederai di laga pembuka antara dua tim asal Kabupaten Tanah Datar itu, yang akhirnya dimenangkan Padang Gantiang 2-1.
Emosi tinggi membuat kericuhan berlanjut ado jotos dan “saling dongkak” antar pemain itu terjadi di masa injury time babak kedua. Hasilnya, wasit Arnando menghadiahi lima kartu merah untuk pemain Sungayang dan satu kartu merah untuk pemain Padang Gantiang.
Tak ayal, kejadian ini membuat Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi yang menyaksikan di tribun kehormatan bersama gubernur Sumbar dan pejabat tinggi daerah lainnya, langsung turun ke lapangan dengan wajah gusar. “Malu kita.”katanya menggumam sendiri, seperti tertangkap kabarin.co, saat bergegas turun ke lapangan.
Kejadian ini juga disesali para tokoh sepakbola Sumbar yang menyaksikan pertandingan.”Tidak terkontrolnya emosi dan tindakan pemain, khususnya tim Sungayang. Harusnya pelatih dan tim official lebih paham hal itu. Kalau seperti ini, saya melihat tim ini seperti tim tak terlatih. Saya tak ingin melihat hal seperti ini lagi di Tim Sungayang di lagi berikutnya.”sesal H. Yasman Yanusar, yang kebetulan adalah putra Sungayang.
Hal yang sama diungkapkan oleh Syafrianto Rusli, yang menyebut peran pelatih kedua tim sangat kurang dalam mengontrol pemainnya.”Saya tak tahu apakah pelatih kedua tim itu sudah punya lisensi kepelatihan. Harusnya untuk iven-iven seperti ini juga harus disyaratkan pelatih yang sudah lisensi. Faktor pelatih itu sangat penting.”kata mantan pelatih Semen Padang dan instruktur sepakbola itu kepada kabarin.co.
Padahal sejak awal, pertandingan dua tim Luhak Nan Tuo ini berjalan lancar dan menarik. Namun, tensi pertandingan mulai memanas sejak pertengahan babak kedua, yang mulai diwarnai permainan keras, dan puncaknya terjadi adu jotos di masa injury time.
Ketua Bidang Pertandingan Minangkabau Cup 2017, Yulius Dede usai pertandingan mengatakan akan menindaklanjuti dan Panpel akan segera menggelar rapat terbatas.”Kami sangat menyayangkan kejadian ini, namun, kami masih menunggu hasil dari pengawas pertandingan dan akan menggelar rapat dengan Komisi Disiplin membahas hal ini,” katanya.
Dalam laga itu, Sungayang lebih dulu unggul di menit 21. Adalah Elfiano Eba Pangestu membuat timnya unggul. Namun tak lama berselang tepatnya menit 29 Padang Gantiang membalas gol melalui Jafri Anwar. Skor 1-1 itu bertahan hingga turun minum.
Lima menit babak kedua, Padang Gantiang berbalik leading. Sontekan Arif Ilham merobek jala gawang Sungayang. Upaya Sungayang mengejar ketinggalan tak kunjung datang hingga wasit M. Arnando meniup panjang peluit tanda laga bubaran.(RMO)
