Giliran Rusia Diteror!, Kereta Bawah Tanah St Petersburg Diguncang Bom, 10 Tewas 50 Luka

kabarin.co – Satu persatu negara besar di Eropa mendapat serangan teror bom. Setelah Prancis, Inggris, belgia, dan Spanyol, sekarang giliran Rusia. Sedikitnya 10 orang tewas dan 50 lainnya luka dalam serangan bom tiba-tiba di jaringan kereta bawah tanah di Kota St Petersburg, Rusia, Senin (3/4) waktu setempat.

Komite Nasional Anti-Terorisme Rusia menyatakan, bom yang belum terdeteksi jenisnya, meledak pukul 14.20 sore waktu setempat di dalam kereta ketika kereta tersebut baru saja berangkat meninggalkan Stasiun Technology Institute menuju Stasiun Sennaya Ploshchad.

Giliran Rusia Diteror!, Kereta Bawah Tanah St Petersburg Diguncang Bom, 10 Tewas 50 Luka

Media-media Rusia mengabarkan, ada dua kali serangan bom yang terjadi. Bom ini meledak usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Kota St Petersburg, yang merupakan kampung halamannya.

Otoritas Rusia menyebut ledakan kereta bawah tanah (metro) di wilayahnya, sebagai serangan teror. Insiden itu terjadi di stasiun metro Sennaya Ploshchad, St Peterburg, Rusia.

Akibat ledakan tersebut dikabarkan menewaskan 10 orang dan menghancurkan sebuah gerbong kereta. Bom berisi peluru dan paku dianggap sebagai pemicu ledakan yang mencederai 50 orang itu.

Humas metro St Petersburg mengatakan ledakan dipicu sebuah alat peledak atau bom yang diletakkan dalam sebuah gerbong kereta.

Jaksa umum Rusia telah menyebut insiden ledakan tersebut sebagai sebuah serangan teror. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan ungkapan belasungkawa atas kejadian tersebut dan korban.

Putin juga mengatakan tim penyelidik telah memastikan kemungkinan adanya serangan teror. Dugaan tersebut menjadi satu dari sejumlah teori di balik motif ledakan itu.

Sementara itu, seorang pria yang membawa koper diduga sebagai pembawa bom ke kereta bawah tanah (metro) Rusia itu. Menurut RBC, sebuah kantor berita di St Petersburg, seorang pria dilaporkan mendapat pesan singkat dari rekannya yang saat kejadian berada di lokasi insiden.

Rekannya itu mengatakan sempat ada seorang pria yang meninggalkan sebuah koper di gerbong nahas tersebut. “Pria itu meninggalkan kopernya di gerbong itu, keluar dari gerbong tersebut dan pindah ke gerbong lain. Hanya selisih satu gerbong,” demikian isi pesan sang rekan.(*)