Gubernur Sumbar Ajak Perantau di Jabar Doakan Anak Ridwan Kamil

Nasional30 Views

Kabarin.co, Padang– Kabar hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz, anak sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Sungai Aare, Swiss sampai kepada Mahyeldi, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar).

Atas kabar duka itu, Mahyeldi mengajak masyarakat Minangkabau yang merantau di Jawa Barat untuk ikut bersama-sama mendoakan keselamatan bagi anak sulung mantan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil tersebut.

“Mari kita doakan yang terbaik bagi keselamatan anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik,” katanya saat bertemu dengan perantau Minangkabau di Bandung, Jawa Barat, diterima secara tertulis di Padang, Senin (30/5).

Apalagi, menurutnya anak Sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz pergi ke Swiss dengan niat mulia untuk menuntut ilmu. Maka dengan itu pula, dia sangat berharap yang terbaik untuk keselamatannya.

Selain itu, sebut Mahyeldi, perantau Minang memegang falsafah “di mana bumi dipijak, di situ langit di junjung”. Kendati, memiliki akar budaya dan latar belakang dari Minangkabau, namun setelah merantau dan mencari hidup di luar Sumbar, juga harus meninggikan seranting bagi pemimpin di daerah domisili.

“Salah satunya, dengan mendoakan yang terbaik bagi pemimpin daerah tempat mencari penghidupan,” ungkap Mahyeldi.

Mahyeldi juga berharap agar Ridwan Kamil dan keluarga diberikan kekuatan untuk menerima musibah dan cobaan yang menimpanya ini.

Seperti yang diketahui, Emmeril Kahn Mumtadz hanyut saat berenang bersama keluarga dan teman di Sungai Aare pada Kamis (26/5). Pencarian masih dilakukan dengan menyisir sungai, namun hingga saat ini belum ditemukan.

Sementara itu halalbihalal antara Pemprov Sumbar dengan perantau di Jawa Barat dihadiri oleh seribuan orang dari berbagai daerah. Dalam pertemuan itu digagas upaya menyatukan perantau Minang dalam satu organisasi saja, tidak terpecah-pecah.

Inisiator pertemuan yang juga merupakan pemilik Hotel Asrilia, bandung, Asril Das menyebutkan ada sekitar 2.500 orang yang direncanakan hadir dalam halalbihalal tersebut.

“Banyak tokoh-tokoh Minang yang senior merasa sedih melihat perantau ini terpecah-pecah, karena itu kita coba usahakan untuk menyatukan semua dalam satu organisasi besar yang sementara ini kita sebut Masyarakat Minang Bersatu,” katanya.

Upaya itu mendapatkan dukungan dari Gubernur Sumbar, Mahyeldi, karena menurutnya persatuan perantau akan bisa memaksimalkan segala potensi sehingga bisa pula bersama-sama mendorong kemajuan Sumbar ke depannya. (*)