Harta kekayaan Calon Kapolri Komjen Tito Karnavian

KabarUtama19 Views

kabarin.co, Jakarta – Harta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Tito Karnavian yang merupakan calon Kapolri mencapai Rp10,291 miliar pada 2014.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negera (LHKPN) saat Tito menjabat sebagai Asisten Perencanaan Umum dan Anggaran Kapolri tertanggal 20 November 2014, ia memiliki harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp11,297 miliar.

Tanah dan bangunan itu terletak di delapan lokasi di Palembang, Tangerang, dua lokasi di Jakarta Selatan dan satu bangunan di Singapura.

Namun LHKPN tersebut tidak memuat harta bergerak Tito berupa alat transportasi.

Harta lain mantan Kapolda Metro Jaya itu adalah harta bergerak lain dan logam mulia bernilai Rp160 juta, giro dan setara kas lain sejumlah Rp1,827 miliar.

Tito masih tercatat memilik utang berjumlah Rp2,993 miliar dalam bentuk pinjaman barang dan kartu kredit.

Presiden Joko Widodo mengajukan Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon Kepala Polri dan sudah mengirimkan surat kepada Ketua DPR yang berisi pengajuan nama Tito sebagai pengganti Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan pensiun.

DPR selanjutnya akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Tito.

Tito baru dilantik sebagai Kepala BNPT pada 16 Maret 2016 sehingga pangkatnya baru dinaikkan menjadi bintang tiga pada 12 April 2016.

Ia pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak 12 Juni 2015. Sebelumnya ia merupakan Kepala Densus 88 Antiteror selama setahun dan dimutasi menjadi Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT.

Dari BNPT, Tito menjadi Kapolda Papua selama dua tahun. Kemudian ia kembali ke Jakarta sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.

Tito adalah lulusan Akpol tahun 1987 sebagai lulusan terbaik. Ia meraih gelar MA dalam bidang Police Studies University of Exeter di Inggris pada 1993.

Selanjutnya Ia juga mengambil master bidang Strategic Studies di Massey University Auckland pada 1998 hingga meraih gelar Ph.D bidang Strategic Studies di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University. (mdk)