Pasaman, Kabarin.co — Seekor anak beruang madu berusia sekitar enam bulan ditemukan dalam kondisi terjerat di kebun salak milik warga di Jorong Mangguang, Nagari Tanjung Baringin Selatan, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, pada Minggu (19/10).
Hewan dilindungi tersebut berhasil dievakuasi oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Seksi Konservasi Wilayah I Lubuk Sikaping, dengan bantuan tim dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pasaman.
Kepala Resor BKSDA Pasaman, Edi Susilo, menjelaskan bahwa proses evakuasi berlangsung cukup menegangkan karena anak beruang terlihat masih sangat agresif dan berusaha melepaskan diri.
“Saat kami tiba di lokasi, kondisi beruang masih sangat liar dan agresif. Kami harus bertindak ekstra hati-hati, terutama saat melakukan pembiusan agar tidak melukai hewan maupun petugas,” ujar Edi Susilo.
Menariknya, sebelum evakuasi dilakukan, petugas sempat dikejutkan dengan kemunculan seekor beruang lain di sekitar area kejadian. Hewan tersebut diduga kuat merupakan induk dari anak beruang yang terjerat.
“Kami menduga induknya masih berada tidak jauh dari lokasi. Karena itu, kami terlebih dahulu melakukan penghalauan agar situasi aman dan steril dari kemungkinan serangan hewan liar,” tambahnya.
Setelah pembiusan berhasil dilakukan, anak beruang kemudian dimasukkan ke dalam kerangkeng khusus dan segera dievakuasi ke Kantor resor BKSDA Pasaman dalam keadaan sehat dan siap dilepas ke habitatnya.
Edi Susilo juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memasang jerat di kebun atau ladang.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak memasang jerat sembarangan, karena berisiko melukai satwa liar yang dilindungi seperti beruang madu ini,” tegasnya.
Beruang madu (Helarctos malayanus) merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Satwa ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan, namun populasinya kini semakin menurun akibat perburuan dan kerusakan habitat.
Dengan adanya kejadian ini, BKSDA berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kelestarian satwa liar di alam. (Joni)
