Heboh! Pakaian Duta STQ Nasional di Maluku Utara Dicecar Warganet

Kabarin.co, Maluku – Penyelenggara Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional 2021 di Maluku Utara menjadi sorotan publik. Hal itu seusai foto-foto Duta STQ beredar di sosial media, Jumat (15/10).

Foto-foto Duta STQ itu dinilai tidak pantas karena pakaiannya tidak bernuansa Islam. Kemudian viral dan mendapat beragam respon negatif dari warganet. Pasalnya, pakaian yang dikenakan Duta STQ tak ubahnya seperti ajang Miss Universe.

“STQ bukan lomba busana, apalagi busana yang tidak adab dan jauh dari spirit Alquran. Kalau harus ada duta STQ, maka palingpabtas adalah para hafiz dan hafizah… tulis atas nama akun Hasby Yusuf, mengomentari.

Diketahui, Hasby ialah Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Maluku Utara. Ia mengaku telah bertemu ketua panitia STQ Nasional tersebut, dan meminta tidak perlu adanya duta seperti yang viral di sosial media.

Pelecehan norma agama, sungguh kurang ajar tim pengarah,” tulis Halimi di akun facebooknya.

Waduh…inikah hasil dari revolusi mental? Waspada dan sadarlah. Pelan tapi pasti perusakan aqidah itu nyata dan akan terus dicoba,” tulis Yudi Asmoro ikut mengomentari.

Panitia STQ Nasional ke XXVI Maluku Utara, Rahman K Suamba menanggapi viralnya Duta STQ itu. Ia meminta maaf kepada seluruh warganet, khususnya masyarakat Maluku Utara atas penampilan 20 putri Duta STQ yang viraldi media sosial itu.

“Permohonan maaf, jika dalam persiapan kepanitiaan terdapat hal yang tidak sempurna. Kami akan memperhatikan semua bentuk kritik dan saran atas kekurangan selama penyelenggaraan STQ Nasional di Sofifi,” ucap Rahman.

Dijelaskan Rahman, penampilan putri-putri Duta STQ Nasional tersebut disiapkan oleh tim Liaison Officer (LO). Tugasnya dalam rangma persiapan penjemputan serta pelayanan para kafilah dan tamu dari berbagai provinsi.

Menurutnya, Duta STQ itu putri-putri pilihan dan berprestasi yang bersedia, ikhlas, dan sukarela menjadi bagian menyukseskan kegiatan nasional tersebut. Foto busana yang disorot warganet ialah busana geladi. Busana muslim sudah disediakan tim LO ketika pembukaan, Sabtu (16/10).

“Tapi kemudian yang disorot oleh netizen, adalah busana yang menurut netizen tidak elegan dengan momentum keagamaan,” ujarnya.

Rahman meminta semua warganet, khususnya di Maluku Utara agar tidaj lagi menjustifikasi. Apalagi menghujat Duta STQ Nasional itu dengan kata-kata yang tidak etis. Sebab bisa berdampak negatif pada psikologi. Pihaknya juga telah menegur dengan keras bidang LO. (*)