Insiden Penyerangan di Mapolda Sumut: 1 Teroris Tewas Ditembak, 1 Lagi Kritis

kabarin.co – Markas Polda Sumatera Utara (Mapolda Sumut) diserang oleh dua orang teroris pada Minggu (25/6) pukul 03.00 WIB. Insiden tersebut mengakibatkan satu anggota Brimob Aiptu Martua Sigalingging gugur saat bertugas. Namun, salah satu terduga teroris juga tewas, dan seorang lagi kritis.

“Nama belum. Dua-duanya masih diidentifikasi. Satu meninggal dunia, satu kritis,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan, Minggu (25/6).

Setyo menjelaskan, awalnya dua petugas sedang berjaga di pos tiga Mapolda Sumut. Menurutnya, dua teroris itu memanjat pagar dan masuk ke dalam kamar yang berada dalam pos tiga.

“Yang diserang ini yang di dalam pos yang sedang istrirahat. Pada saat diserang anggota atas nama Aiptu Martua Sigalingging gugur karena ditikam dengan sajam. Kemudian Brigadir RB Ginting minta tolong ke Brimob yang jaga,” kata dia saat dikonfirmasi.

Dua pelaku penyerangan pos jaga Mapolda Sumut dini hari tadi telah berhasil ditangkap. Satu pelaku terpaksa ditembak mati, sedangkan satu lagi hanya mengalami luka tembak di bagian kaki.

Kedua pelaku masing-masing Sawaludin P, 47, Islam, tinggal di Jalan Pelajar Timur No 21. Sehari-hari dia berjualan kios rokok di rumah makan Asupsi Jalan SM Raja.

Sementara rekannya Hardi, tinggal di Gg Supir dekat kios Sawaludin, sehari-harinya menjual minuman jus.

Kedua pelaku bersama satu anggota Aiptu Martua Sigalingging yang gugur dalam kejadian itu telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumut.

Seperti dilansir sumutpos.co (Jawa Pos Group) hari ini, pagi dinihari itu, kedua pelaku naik becak mesin ke Tanjungmorawa.

Sesampainya di lokasi, mereka masuk ke area Mapolda Sumut dengan cara melompat pagar. Berbekal pisau, keduanya menyerang pos jaga pintu keluar yang ditutup pada malam hari.

Saat itu petugas pos II penjagaan keluar Mapoldasu adalah Aiptu M. Sigalingging dan Brigadir E. Ginting dari kesatuan Yanma Polda Sumut.

Pelaku langsung menyerang dan menusuk Aiptu M Sigalingging yang sedang tidur, hingga dia terbangun dan sempat melawan. Tapi pelaku terus menyerang dan menggorok leher korban hingga korban tewas.

Selanjutnya, kedua pelaku membakar ruangan pos hingga tubuh korban sempat terbakar.

Anggota jaga lainnya, yakni Brigadir E. Ginting, yang mengetahui kejadian, kemudian meminta bantuan dengan berteriak kepada personil Brimob yang bertugas di pos masuk.

Brimob dari penjagaan pos I pintu masuk Mapolda, segera memberikan bantuan dan melakukan penembakan peringatan. Namun pelaku masih juga mencoba menyerang dengan meneriakkan Allahhuakbar beberapa kali.

Anggota Brimob pun menembak kedua pelaku. Sawaludin Pakpahan tewas di tempat, sedangkan rekannya Hardi ditembak di bagian kaki dan masih hidup.

elanjutnya petugas memadamkan api di pos jaga dan membawa polisi korban dan kedua pelaku ke RS Bhayangkara Medan.

Hasil interogasi kepada pelaku Hardi, mereka melakukan penyerangan tersebut atas nama agama.

Atas kejadian ini, Kapolda memerintahkan polisi meningkatkan pengamanan di mana pun berada, baik Mako maupun Aspol.(*/jpnn)