Istri Korban Kasus Kanjeng Dimas: Suami Saya Rela Mati, Dia Tak Ingin Banyak Korban

kabarin.co – Banyuwangi, Istri kedua Abdul Ghani, Erwin Hariyati (23) mengaku mengetahui konflik sang suami dan Kanjeng Dimas Taat Pribadi. Abdul Ghani berniat keluar dari Padepokan, karena sudah tidak ingin “berbisnis” dengan pimpinan padepokan tersebut.

“Suami saya sudah sadar. Dia tak ingin ada korban lagi. Banyak penipuan-penipuan yang dilakukan di padepokan itu. Makanya dia ingin lepas. Tapi karena suami saya itu yang tahu borok Kanjeng makanya dibunuh. Kanjeng tak mau bisnisnya hancur gara-gara suami saya,” ungkap Erwin kepada detikcom di rumah, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring Banyuwangi, Kamis (29/9/2016).

Berbekal kesadaran tersebut, kata Erwin, Abdul Ghani melaporkan kasus dugaan penipuan tersebut ke Mabes Polri. Sebab menurut cerita sang suami, kasus pembunuhan yang dialami oleh Ismail hingga saat ini belum terungkap karena diduga ada campur tangan Kanjeng menutup kasus tersebut.

“Suami saya sudah sering bolak-balik ke Jakarta (Mabes Polri) melaporkan Kanjeng. Ancaman dibunuh itu sudah sering diterima. Makanya kita pindah ke Banyuwangi. Tapi suami saya sering bolak-balik ke Probolinggo,” tambahnya.

Abdul Ghani merupakan teman dekat dari Kanjeng Dimas Taat Pribadi. Bahkan Abdul Gani juga salah satu pendiri dari padepokan tersebut pada tahun 2007 lalu.

“Dalam padepokan itu, suami saya sebagai ketua Kesultanan. Dengan Kanjeng sudah seperti saudara,” tambahnya.

Erwin mengaku sejak kenal dengan Abdul Ghani, dirinya sering diajak ke Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi. Namun akhir tahun 2015 lalu sudah sangat jarang mengunjungi padepokan tersebut. Setelah itulah, teror pembunuhan sering diterima oleh Abdul Ghani.

“Sempat ketemu Kanjeng. Baik ke saya dan orangnya berwibawa. Tapi setelah mendapat cerita dari suami kok ya kayak iblis,” pungkasnya.

Menurut polisi, Abdul Ghani merupakan salah satu saksi kunci kasus penipuan Dimas Kanjeng. Dia sudah beberapa kali dipanggil penyidik sebelum ditemukan menjadi mayat di Wonogiri pada April 2016 lalu, tapi tidak datang. (det)

Baca Juga:

Ditantang Polisi Gandakan Uang Lagi, Dimas Kanjeng Curhat Jinnya Kabur

Fahri Hamzah : Padepokan Dimas Kanjeng Sesat dan Harus Ditutup!

Kanjeng Dimas Bunuh Santrinya Karena Takut Kejahatannya Terbongkar