Jakmania Dilarang Datang ke GBLA Untuk Dukung Langsung Persija

Sepakbola13 Views

Kabarin.co – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) melarang pendukung klub sepak bola Persija, Jakmania, datang ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk menyaksikan laga lanjutan Liga 1 antara Persib vs Persija, Minggu (2/10/2022).

“Tidak diizinkan, tidak akan dibiarkan masuk,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo,Sabtu (24/9/2022).

Keputusan itu disepakati dalam rapat koordinasi antara kepolisian bersama panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Liga 1 2022/2023 dengan pertimbangan keamanan.

Ibrahim menyampaikan, nantinya pihak kepolisian akan kembali menerapkan pengamanan berlapis yang terbagi menjadi beberapa ring.

“Telah dipersiapkan ring-ring pengawasan sebelum masuk stadion,” ujar Ibrahim.

Selain tidak mengizinkan Jakmania hadir dalam pertandingan tersebut, polisi pun meminta kick off Persib vs Persija dimajukan, dari yang awalnya pukul 20.00 WIB, menjadi pukul 15.30 WIB.

“Terkait waktu (pertandingan), masih mengambang tapi kita (kepolisian) meminta untuk (dimulai) sore,” ujar Ibrahim.”Pertimbangannya, untuk pengawasan dan kerawanan pertandingan,” imbuhnya.

Tanggapan VIKING Persib Club

Menanggapi hal tersebut, Humas Viking Persib Club (VPC), Hendri Darmawan, mengatakan bahwa pihaknya menghargai putusan pihak kepolisian.

Menurut Hendri, kepolisian pasti sudah memiliki dasar dan pertimbangan yang kuat sebelum akhirnya memutuskan melarang Jakmania hadir ke Stadion GBLA pada laga El Clasico tersebut.

“Karena pada dasarnya, soal keamanan, pihak kepolisian tentu sudah berhitung, sudah punya laporan-laporan,” kata Hendri.

Hendri pun mendukung jika jadwal laga Persib vs Persija akhirnya digeser ke sore hari. Dengan begitu, Hendri mengatakan, koordinasi antar pihak akan lebih mudah.

“Bagus lah, kami juga setuju kalau mainnya sore, karena partai-partai yang bakal menyedot animo penonton yang banyak akan lebih mudah terkoordinasi ketika mainnya sore,” ujar Hendri.

Meski begitu, Hendri berharap, suatu saat Bobotoh, julukan bagi pendukung Persib, dan Jakmania bisa kembali bersama dalam satu stadion untuk mendukung klubnya masing-masing.

“Mudah-mudahan ke depan muaranya bertemu, kita (Bobotoh dan Jakmania) bisa sama-sama lagi, tinggal tunggu waktunya saja, tapi untuk pertandingan tanggal 2 (Oktober 2022) nanti, kalau sudah diputuskan begitu ya kita hargai,” ucapnya.

Hendri menuturkan, pihak VPC pun akan bersikap sama jika nantinya aturan yang sama berlaku ketika Persib bertandang ke markas Persija agar tak ada lagi korban jiwa akibat nekat datang meski telah dilarang untuk menyaksikan pertandingan.

“Nanti kalau Viking tidak boleh ke sana (Jakarta) misalnya, ketika bertandang ke markas Persija, ya kita juga akan legowo,” paparnya.

Polisi harus siap mengamankan

Sementara itu, Ketua Frontline Boys Club atau Viking Frontline, Tobias Ginanjar Sayidina atau yang akrab disapa Tobi, mengatakan bahwa pihaknya juga menghargai dan percaya bahwa keputusan kepolisian tersebut memang yang terbaik untuk saat ini.

“Kita juga tidak mau memaksakan kalau kepolisian tidak siap untuk mengamankan, takutnya kalau dipaksakan justru ada korban jiwa,” kata Tobi.

Tobi menjelaskan, faktor keamanan memang menjadi alasan utama kepolisian tidak mengizinkan Jakmania hadir di Stadion GBLA seiring perdamaian antara kedua pendukung belum tercapai secara menyeluruh.

Akan tetapi, dia berharap, polisi nantinya bisa lebih berani mengamankan laga Persib vs Persija sehingga kedua supporter bisa sama-sama hadir di stadion.

“Ke depannya saya harap polisi lebih berani mengamankan (laga Persib vs Persija) karena kalau ditunggu damai dulu mungkin tidak akan pernah ketemu,” ujar Tobi.

“Kalau di Jakarta, Bobotoh boleh datang, di Bandung, The Jak boleh datang, dengan catatan diberikan pengawalan dan pengamanan yang super ketat,” lanjutnya.

Menurut Tobi, dengan seringnya bertemu di dalam stadion yang sama, peluang perdamaian antara Bobotoh dengan Jakmania akan lebih besar.

“Walaupun nanti di tribun ada ejek-ejekan, ada lempar-lemparan, tapi dengan seringnya bertemu saya kira perlahan akan semakin menurun ya tensinya,” pungkasnya.(pp)