Jelang Aksi 212 Peritel Indonesia Meningkatkan Kewaspadaan

kabarin.co, Jakarta,— Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memastikan bisnis ritel akan berlangsung normal. Sekalipun unjuk rasa bertajuk Aksi Bela Islam Jilid III akan diadakan di Pusat Ibukota DKI Jakarta.

Wakil Ketua Umum Apindo Tutum Rahanta mengatakan, pengelola toko tak akan mengurangi jam operasional atau menutup toko mereka saat peserta berunjuk rasa.

“Kalau melihat dari pengalaman demo sebelumnya, kami tetap melakukan aktivitas seperti biasa, namun dengan kewaspadaan yang meningkat,” ungkap Tutum Kamis (1/12).

Namun, terkait pengurangan jam operasional, Tutum menyerahkan sepenuhnya kepada pengelola toko.

Berhubung tingkat kewaspadaan, Tutum meyakini, toko ritel di pusat tentu lebih aman, Karena, pengelola akan meningkatkan keamanan.

“Kalau ritel di mall tentu bergantung penuh dengan petugas keamanan dan pengelola mall. Mereka pasti tambah tingkat keamanan,” terangnya.

Karena beraktivitas normal dan meningkatkan kewaspadaan, Tutum bergantung pada petugas keamanan.

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), mengecam aksi unjuk rasa yang ditakutkan berdampak ricuh dan merugikan sektor ekonomi,
“Dunia usaha menolak dengan tegas pelaksanaan unjuk rasa yang mengakibatkan suasana tak kondusif dan berdampak pada terhambatnya aktivitas perekonomian,” tuturnya, Selasa lalu.

Untuk diketahui, besok akan digelar aksi Bela Islam yang menuntut penyelesaian hukum,

Santer beredar kabar, demo tak hanya berisikan ratusan ribu peserta unjuk rasa yang berasal dari organisasi masyarakat (ormas) keagamaan. Tetapi juga, para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Perburuhan Indonesia (KSPI) yang akan menyumbang suara dengan tuntutan seputar isu perburuhan dan ‘Tangkap Ahok’.(nap/cnn)

Baca Juga :

Tayangan Aksi 212 Dapat Dilihat Di Youtube : Sineas Muslim

Seratus Ribu Warga Muhammadiyah Akan Ikut Aksi 212