Jerman Marah Terhadap Trump: Perangi Teror Bukan Melarang Muslim

kabarin.co Kanselir Jerman Angela Merkel ikut mengomentari keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melarang pengungsi atau warga dari tujuh negara mayoritas muslim masuk ke AS. Menurut Merkel, perang melawan terorisme bukanlah alasan untuk melarang pengungsi.

Komentar Merkel tersebut disampaikan oleh juru bicaranya, Steffen Seibert. Dikatakan Seibert, Merkel telah menyampaikan keprihatinannya kepada Trump via telepon pada Sabtu, 28 Januari waktu setempat. Dalam percakapan telepon tersebut, Merkel juga mengingatkan Trump bahwa Konvensi Jenewa mewajibkan komunitas internasional untuk menerima pengungsi perang atas dasar kemanusiaan.

“Dia (Merkel) meyakinkan bahwa bahkan perang tegas dan perlu untuk melawan terorisme tidak lantas membenarkan orang-orang dengan latar belakang atau keyakinan tertentu dimasukkan dalam kecurigaan umum,” tutur Seibert seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (30/1/2017).

Seibert mengatakan, pemerintah Jerman menyesalkan kebijakan imigrasi Trump tersebut dan akan meninjau konsekuensi bagi warga Jerman dengan kewarganegaraan ganda.

Sebelumnya pada Jumat, 27 Januari waktu setempat, Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk melarang seluruh pengungsi dari negara-negara mayoritas muslim masuk ke AS. Sesuai perintah itu, selama empat bulan AS tidak akan menerima pengungsi atau pengunjung dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman. Sementara untuk pengungsi dari Suriah, sama sekali tidak diperbolehkan masuk hingga jangka waktu yang belum ditentukan.

Trump menyatakan, langkah ini diambil untuk mencegah masuknya “teroris Islam radikal” ke negara tersebut. Partai Demokrat langsung mengecam perintah Trump tersebut dan menyebut hal itu akan merusak reputasi AS sebagai tanah yang menyambut para imigran. (msi/det)

Baca Juga:

Bos Teknologi Siap Melawan Aturan Trump

Trump Larang 7 Negara Warganya Muslim Masuk Ke AS

Dino Patti Djalal: Trump, Janganlah Engkau Takabur