Kakek Wardji,Pemulung Yang Sukses Beli Mobil Cash Tanpa Kredit

KabarinAja6 Views

Kabarin.co – Kakek Wardji membeli satu unit mobil Daihatsu Sigra warna putih. Dia membayarnya dengan uang tunai yang dibawa pakai karung. Meski belum bisa mengendarai mobil, kakek Wardji tetap nekat membeli. Apa alasannya?

Dezy Ais, tenaga penjualan dealer Daihatsu menceritakan Kakek Wardji yang berprofesi sebagai pemulung itu akan menyewa sopir. Tapi ada alasan lain kenapa Wardji yang berpenampilan sederhana itu lebih memilih mobil. Sebab dia akan menggunakan mobil itu untuk pulang kampung.

“Nanti saya (kakek Wardji) buat pulang kampung. Nanti kalau ke sana yang anterin siapa? nanti saya cari yang anter (sopir) mbak, tinggal nanti bayar,” cerita Ais menirukan Wardji.

“Dia bilang gini, kadang kalau ingin naik bus nggak ada yang berhenti, makanya dia mikir ke situ. Dia pakaiannya sangat sederhana banget. Kadang sobek-sobek. Kenapa saya mau beli mobil mbak? motivasi saya lagi cegat bus dikira orang gila, pengemis, nggak mau berhenti,” sambungnya lagi.

Ais menceritakan kakek Wardji dua kali mendatangi dealer tersebut. Sebelumnya kakek Wardji mengaku hanya memiliki uang Rp 170 jutaan.

Dari pengakuan Wardji, Ais mengatakan uang tersebut dikumpulkan selama kurang lebih 2 tahun. Uang didapat dari hasil mengumpulkan rongsok hingga mendapat warisan.

“Aku mau lihat-lihat mobil mbak. Danaku sekitar Rp 170-an (juta) kurang lebihnya. Sebagian dari uang tabungan, sebagian dari uang warisan,” cerita Dezy Ais.

Setelah diperlihatkan model dan harga mobil, Kakek Wardji memutuskan untuk kembali pulang karena uangnya masih kurang.

Barulah di hari Sabtu (22/8) dia kembali untuk dengan membawa uang sekarung. Dia membeli mobil Daihatsu All New Sigra dengan banderol Rp 180,4 juta. Hari itu juga mobil tersebut dikirim ke rumah Kakek Wardji yang berada di Desa Bangunsari, Sragen, Jawa Tengah.

Proses penghitungan uang itu dilakukan di dalam dealer tersebut dengan memakan waktu tiga sampai 4 jam.

“Aku itu menghitung uang dari jam 7 sampai jam 11-an. Benar-benar uang yang masih dalam lintingan. Itu dimasukkan ke dalam toples-toples,” jelas Daizy.(pp)