Kamera Ini Bisa Baca Buku Tanpa Membuka Sampulnya

Gadget11 Views

kabarin.co, MASSACHUSETTS – Sebuah tim penelitian MIT dan Georgia Tech mengungkap sebuah teknik di mesin baru yang memungkinkan komputer untuk melihat apa yang dicetak dalam tumpukan kertas tanpa perlu membukanya satu per satu.

Kemampuan ini mungkin terlihat seperti kekuatan superhero dengan penghilatan X-ray. Seperti yang dijelaskan dalam sebuahpaper yang diterbitkan di Nature Communications, sistem ini menggunakan radiasi tetrahertz (band dari radiasi elektromagnetik antara gelombang mikro dan sinar inframerah) yang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan gelombang penembus permukaan lain seperti sinar-X atau USG.

Sebagai permulaan, radiasi tetrahertz diserap oleh bahan kimia yang berbeda dengan cara yang berbeda. Radiasi itu dapat membedakan kertas dan tinta dalam sebuah buku. Kamera tetrahertz yang digunakan oleh tim juga dapat memancarkan radiasi di microbursts superpendek yang mengukur kedalaman halaman dalam sebuah buku dengan waktu. Waktu tersebut akan menghitung berapa lama waktu untuk radiasi yang akan tercermin dari buku kembali ke kamera.

Semburan ultrashort radiasi ini memungkinkan resolusi kedalaman yang sangat halus sehingga para peneliti dapat mengukur jarak dari sumber emisi radiasi ke halaman individu dalam sebuah buku, yang dipisahkan oleh kantong udara yang hanya sekira 20 mikrometer. Tinta akan mencerminkan radiasi tetrahertz kembali ke kamera, untuk kemudian dianalisis dengan algoritma yang dikembangkan oleh para peneliti MIT untuk membuat data refleksi waktu sebagai gambar. Gambar yang dihasilkan dari apa yang dicetak pada halaman tertentu sering terdistorsi, sehingga gambar pun akan diproses oleh algoritma lain yang dikembangkan oleh tim Georgia Tech yang mampu menafsirkan surat individu dalam gambar terdistorsi.

“Ini sebenarnya agak menakutkan,” kata peneliti MIT Media Lab, Barmak Heshmat, mengacu pada algoritma teknolgi interpretasi surat ini. “Banyak situs memiliki sertifikasi surat ini untuk memastikan Anda bukan robot, dan algoritma ini bisa melalui banyak dari mereka.”

Terahertz adalah teknologi yang masih dalam masa pertumbuhan. Meskipun para peneliti di MIT menyadari teknik ini dapat digunakan untuk melihat ke dalam amplop lebih dari satu dekade lalu, penelitian alogaritma mengungkap bahwa hal tersebut tidak cukup siap untuk membaca dokumen penting. “Karya ini adalah salah satu dari yang pertama untuk menggunakan alat-alat baru seiring dengan kemajuan komputasi gambar dengan tujuan mendapatkan gambar dari hal-hal yang kita tidak pernah bisa lihat dengan teknologi optik. Sekarang kita bisa menilai buku melalui sampulnya,” demikian tutup Laura Waller, Profesor Teknik Mesin dan Sains Komputer UC Barkeley. (okz)