Karena Membela HTI, Popularitas Yusril Naik, Bakal jadi Kuda Hitam?

Politik27 Views

kabarin.co – Pemilihan presiden (Pilpres) 2019 bakal diikuti tiga pasangan calon atau maksimal empat pasangan calon. Hal ini jika melihat syarat ambang batas pencalonan presiden yang ditetapkan dalam UUU Pemilu yakni 20-25 persen.

Dengan syarat tersebut, maka terbuka peluang muncul tokoh lain yang bakal maju menjadi pesaing Joko Widodo dan Prabowo Subiantoā€ˇ, yang sudah disebut-sebut bakal kembali maju di Pilpres 2019 mendatang.

Karena Membela HTI, Popularitas Yusril Naik, Bakal jadi Kuda Hitam?

“Tokoh yang paling memungkinkan saat ini menjadi pesaing Jokowi dan Prabowo, saya kira Bang Yusril Ihza Mahendra,” ujar Pengamat politik dari Universitas Al Ahzar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, Rabu (2/8).

Menurut Ujang, ada beberapa alasan yang mendasari pandangannya. Antara lain dari segi popularitas, Yusril belakangan terus melejit atas sikapnya membela Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan pemerintah.

Selain itu, Yusril juga siap menjembatani rekonsiliasi antara pemerintah dengan sejumlah ulama yang tersangkut masalah hukum sejak Pilkada DKI 2017 lalu.

“Saya kira sikap beliau itu cukup menarik simpati masyarakat, terutama dari kalangan umat muslim. Apalagi beliau merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang yang dengan tegas menyatakan partai Islam. Tidak seperti partai lain yang masih malu-malu mengakuinya,” ucap Ujang.

Dari segi pengalaman, pakar hukum tata negara tersebut kata Ujang, juga sangat mumpuni. Terbukti, sejak masa pemerintahan Presiden Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selalu mendapat peran strategis di pemerintahan.

“Dari fakta-fakta yang ada, saya kira Yusril bisa jadi kuda hitam nantinya. Sekarang kan baru dua nama yang disebut-sebut. Yaitu Jokowi dan Prabowo,” katanya.

Meski demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review (IPR) ini menilai, ada satu tantangan berat bagi Yusril jika ingin maju. Yaitu terkait dukungan, karena jika mengacu pada PT 20-25 persen, tidak mungkin mengandalkan Partai Bulan Bintang (PBB). Harus ada koalisi yang mengusungnya.

“Nah sekarang pertanyaannya apakah partai-partai yang basis utamanya umat Islam mau mengusung Yusril. Ini menjadi tantangan terberat yang perlu dijawab,” pungkas Ujang. (wck)

Baca juga:

Soal Perindo Dukung Jokowi, Pengamat: Hary Tanoe Cari Selamat

Perindo Dukung Jokowi Pilpres 2019, Ini Reaksi PAN, PKS, PPP

Hary Tanoe Sekarang Bakal Dukung Jokowi Capres 2019