Keberangkatan Dua Atlet Muda Tanah Datar ke Kejurnas Atletik Masih Terkendala Dana

kabarin.co – Dua atlet atletik remaja Kabupaten Tanah Datar, berhak mengikuti kejuranas atletik Yunior dan remaja di Jakarta, 20-24 April 2017. Namun, rencana keberangkatan dua atlet tersebut belum final, salah satunya karena terkendala pendanaan.

Dua atlit putra tersebut adalah Taufik Satria yang akan turun dinomor lari 100 meter, serta Wandi Syaiful yang akan berlomba di nomor lari 5000 meter. Keduanyo lolos melalui penjaringan atlet di Kejurda atletik yunior dan Remaja tingkat Sumbar yang digelar di Padang, 11-12 Maret lalu.

“Hasil kejurda menetapkan, bahwa atlet yang meraih peringkat satu dan dua, dengan catatan prestasi bersaing ketat, dapat diberangkatkan ke Kejurnas oleh Pengurus PASI Kabupaten/Kota bersangkutan.”ujar pelatih atletik Tanah Datar, Dhio Pantosa.

Dalam Kejurda di Padang itu, Taufik Satria meraih medali emas di nomor di nomor sprint 100 meter dengan catatan waktu 11.66 detik. Sedangkan Wandi Syaiful meraih perak lari 5000 meter dengan waktu 18.13.76 detik. Keduanya masih berstatus pelajar di SMA Batipuh, Tanah Datar.

Taufik yang kelahiran Ladang Laweh 17 Agustus 1998 itu, prestasinya cukup menonjol di nomor lari jarak pendek di setiap iven atletik usia muda atau tingkat pelajar di Sumbar. Bahkan dia masuk tim estafet 4×100 meter Tanah Datar di Porprov Sumbar 2016, dengan meraih medali perunggu.

Sedangkan Wandi Syaiful dilahirkan di Tanjung Barulak, 22 November 1999 beralamat di Batang Gadih, Batipuh.
Remaja ini punya potensi bagus untuk nomor-nomor lari lari jarak menengah.

Untuk menghadapi Kejurnas nanti, Dhio berharap dua anak asuhnya itu bisa diberangkatkan. Karenanya dia berharap KONI Sumbar dan Pengprov PASI Sumbar bisa membantu pendanaan untuk memberangkatkan anak asuhnya.

Selain itu, tentunya juga berharap dari KONI dan Pengcab PASI Tanah Datar sendiri, serta pemerintah Kabupaten. Karena ini kesempatan yang bagus bagi atlet-atlet muda yang dibinanya bisa merasakan berlomba di ajang level nasional.

“Kini kami sedang berusaha mencarikan dana keberangkatan mereka.  Masalahnya Dana KONI dari Pemda belum cair. Jadi rencananya kami menghadap Ketua KONI, ketua PASI, dan tentunya Bupati untuk meminta solusi.”kata Dhio, yang berencana mendampingi atlet sebagai pelatih bersama pelatih lainya, Yusrizal, S.Pd.

Dhio yang sangat antusias membina atlet-atlet atleti usia dini di Tanah Datar ini, juga mengaku sangat terobsesi membuat sebuah klub atletik yang legal dan berbadan hukum.

“Kita rencanakan namanya Luhak Nan Tuo Atletik Klub (Lantak). Ide ini muncul, karena Tanah Datar banyak menyimpan bibit-bibit atletik usia muda. Kita ingin memberikan wadah yang lebih bagus dan layak untuk membina dan mengembangkan potensi mereka.”kata Dhio, yang juga menekuni pekerjaan sebagai wasit sepakbola tersebut.(RMO)