Kecam Pembantaian terhadap Rohingya, Mantan Menteri: Pemerintah Myanmar Sangat Kejam

Nasional20 Views

kabarin.co – Masyarakat Profesional Bagi Kemanusiaan Rohingya menggeruduk Kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2017). Mereka mengecam tindakan Pemerintah Myanmar yang melakukan kekerasan terhadap etnis Rohingya.

Mantan Menteri Perindustrian (Menperin), Fahmi Idris yang ikut dalam aksi itu mengutuk keras pembantaian muslim Rohingya yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan ribuan lainnya terpaksa melarikan diri ke Bangladesh.

Kecam Pembantaian terhadap Rohingya, Mantan Menteri: Pemerintah Myanmar Sangat Kejam

‎”Kita lihat bagaimana anak kecil dibakar dan perempuan dibantai, terjadi pembunuhan etnis yang sangat kejam,” kecam Fahmi di lokasi.

‎Fahmi juga mendesak Pemerintah Indonesia segera bersikap untuk menghentikan kekejaman yang dilakukan oleh militer Myanmar. Alasannya, pembantaian kemanusiaan itu adalah cara biadab yang melanggar hak asasi manusia (HAM).

“Karena kalau dibiarkan begitu saja, akan terus melanjutkan aksinya,” tegasnya.

Pantauan Kriminalitas.com, aksi tersebut sempat diwarnai aksi saling dorong antara massa dengan pihak kepolisian. Pasalnya, massa ngotot ingin masuk ke dalam Kedubes Myanmar.

“Ini aksi biadab tidak bisa dibiarkan, ini saudara muslim harus dilawan,” teriak seorang peserta aksi.

Bahkan‎ poster bergambar pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dibakar massa karena dianggap tidak layak menjadi penerima Nobel Perdamaian.

“Ayo bakar-bakar,” teriak para massa peserta aksi.

‎Akibat insiden itu menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi. Bahkan, Kapolsek Menteng AKBP Ronald Purba pun berang dengan para massa aksi.

“Sudah bubar-bubar, kalian ini sudah bikin arus lalu lintas macet. Ini hari libur sebenarnya tidak boleh demo,” tegas Ronald. (wck/krm)

Baca juga:

Tragedi Penindasan Dan Deskriminasi Terhadap Rohingya Kembali Terjadi

Lukman Hakim Saifuddin Menjelaskan Sikap Umat Islam Atas Tragedi Rohingya

Dunia Mulai Kecam Sikap Diam Aung San Suu Kyi; Stop Killing My Family in Burma!