Kemenangan Donald Trump: Akhir Sebuah Zaman dan Dunia yang Sedang Terbalik

Kabarin.co – Dunia menanggapi kemenangan Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat dengan perasaan campur aduk dengan ada yang mendukung dan ada pula yang tak mengharapkannya menang.

Sebelum Hillary Clinton mengakui kalah, Norbert Roettgen, pejabat tinggi partai berkuasa di Jerman Uni Demokrat Kristen (CDU) yang menjadi asal Kanselir Angela Merkel, mengatakan situasi geopolitik sangat tidak menentu.

“Kini kami baru sadar kami tidak tahu apa-apa yang akan dilakukan presiden Amerika ini jika suara kemarahan masuk kantor dan suara kemarahan menjadi orang paling berkuasa di dunia,” kata Norbert Roettgen kepada radio Deutschlandfunk.

Lain lagi dengan duta besar Prancis untuk AS Gerard Araud yang malah meramalkan adanya tatanan dunia yang baru. “Setelah Brexit dan pemilu ini, dari sekarang segalanya jadi mungkin,” cuit Araud. “Dunia sedang terbalik. Pusing.”

Dia melanjutkan, “Ini akhir sebuah zaman, yaitu neoliberalisme. Zaman yang akan menggantikannya belum diketahui,” kata Araud. Cuitan dia ini kemudian dihapus.

Sebaliknya China menyimpuikan kemenangan Trump sebagai tanda demokrasi Amerika sedang krisis, yang berbeda dengan China yang stabil di bawah rezim otoriter.

“Mayoritas rakyat Amerika memberontak terhadap elite politik dan keuangan Amerika Serikat,” tulis kantor berita China Xinhua.

Sedangkan koran Partai Komunis China, Harian Rakyat, mengomentari hasil Pemilu AS itu mengungkapkan demokrasi yang sakit.

Seperti Rusia, China mendukung Trump yang tak ingin berkonfrontasi dengan China, khususnya di Laut China Selatan.

Seorang pemilik akun Carlo Angerer mencuit dan menjadi trending topic di Twitter, “Orang Jerman dibangunkan oleh hasil dan Alptraum (mimpi buruk) Pemilu”. Sedangkan akun Emmanuelle Saliba mencuit, “Pemimpin ultra kanan Prancis menyelamati Trump ‘presidren baru Amerika Serikat.”

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengaku sangat mengikuti hasil Pemilu di AS itu, demikian laman NBC.