Kemenkes Akan Evaluasi dan Audit Kasus Kematian Ibu Hamil Usai Ditolak RS

Kesehatan24 Views

Kabarin.co – Ramai kasus seorang ibu hamil bernama Kurnaesih (39) di Subang meninggal dunia karena diduga ditolak RSUD Ciereng Subang. Pada saat ini pihak Kemenkes mengungkapkan akan segera melakukan investigasi pada kasus tersebut.

“Ini kan kejadiannya di Februari ya, kita kan mendengarkan informasinya dari yang disampaikan teman-teman media. Saat ini kita posisinya sedang meminta klarifikasi dengan Dinkes Subang ya,” ucap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid saat ditemuiĀ  Rabu (8/3/2023).

“Karena walau bagaimana pun juga RSUD kan berada di bawah pemerintah daerah,” sambungnya.

Kemenkes juga sedang melakukan pemeriksaan audit maternal perinatal. Hal itu dilakukan untuk menemukan penyebab meninggalnya Kurnaesih.

“Maksudnya apakah karena memang melahirkan, karena gejala-gejalanya itu yang sedang masih dilakukan investigasi. Akan ada prosedur yang kita sebut sebagai audit maternal perinatal, audit kematian untuk ibu,” jelasnya.

Dalam Keadaan Darurat, RS Tidak Boleh Menolak Pasien
dr Nadia juga menambahkan pasien dalam kategori darurat tidak boleh ditolak rumah sakit dan harus dilakukan pertolongan pertama.

“Secara umum ya bahwa rumah sakit atau fasilitas kesehatan manapun itu sesuai dengan UU 36 pasal 32 kalau tidak salah ya. Itu dalam keadaan emergency, semua pasien harus dilakukan pertolongan pertama,” ucapnya.

“Jadi kalau kemudian pertolongan pertama itu sudah dilakukan, kalau memang fasilitas tidak memungkinkan bisa dilakukan rujukan. Ini yang sedang kita klarifikasi juga, apakah RSUD sudah melakukan pertolongan pertama untuk stabilisasi.” lanjutnya.

Adapun sebelumnya Direktur Utama RSUD Ciereng Subang memberikan klarifikasi bahwa pasien pertama kali dibawa ke ruang pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif (PONEK). Namun bidan lantas terkejut lantaran tidak ada tempat untuk menangani Kurnaesih.

“Akhirnya dibawa ke PONEK. Di PONEK kaget, ini pasien yang mana, kan tadi dikasih tahu bahwa ICU penuh. Jadi, dalam kondisi seperti ini, bukan kita menolak karena, kalau dioperasi, mau ditaruh di mana,” ujarnya kepada wartawan dikutip dari detikJabar, Selasa (7/3/2023).

Walaupun begitu, pihak RSUD tetap meminta maaf dan turut berduka cita atas meninggalnya Kurnaesih.(pp)