Kim Jong Un Tembak Mati Pejabat Korea Utara Karena Kabur dari Karantina Virus Corona

kabarin.co – Berbagai pemimpin berusaha menghalangi masuknya virus corona yang mematikan ke dalam negaranya. Seorang pejabat Korea Utara ditembak mati oleh aparat berwajib lantaran pergi ke tempat pemandian umum.

Padahal, seharusnya ia menjalani masa karantina virus corona. Dialihbahasakan dari surat kabar Korea Dong-a Ilbo, Jumat (14/2/2020), pejabat itu harus menjalani karantina usai melakukan perjalanan ke Negeri Tirai Bambu China.

Kim Jong Un Tembak Mati Pejabat Korea Utara Karena Kabur dari Karantina Virus Corona

Dilansir dari suara.com aturan tersebut dikeluarkan langsung oleh pimpinan Korea Utara Kim Jong Un untuk mencegah penyebaran virus corona di negaranya.

Bahkan, Kim Jong Un juga telah mengeluarkan arahan untuk mengeksekusi siapapun yang meninggalkan karantina tanpa persetujuan. Ia akan dihukum mati sesuai dengan ‘hukum militer’.

Sementara itu, pejabat Korea Utara lainnya juga diduga diasingkan di sebuah pertanian di Korea Utara. Pengasingan tersebut menjadi ganjaran atas perbuatan si pejabat yang menyembunyikan perjalanannya ke China.

Eksekusi sipil yang dilakukan oleh pemerintah Korea Utara merupakan hal yang umum dilakukan di negara tersebut, meskipun eksekusi tersebut sulit untuk diverifikasi.

Pada kasus lainnya, seorang pejabat tinggi harus diasingkan karena pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump gagal. Namun, klaim tersebut terbukti salah ketika ia terlihat bersama dengan Kim Jong Un di depan publik.

Dilaporkan oleh Japan Times, Korea Utara menjadi negara pertama yang melakukan pemblokiran terhadap turis asing. Selain itu, mereka juga melakukan karantina terhadap warganya yang pernah ke China maupun kontak langsung dengan warga China. Hingga kini, belum ditemukan adanya kasus virus corona di Korea Utara.

Hingga hari ini, Jumat (14/2/2020), sudah ada 65.247 orang terinfeksi virus Corona Covid-19, dengan 1.491 di antaranya meninggal dunia.

Penambahan pasien positif terbanyak masih terjadi di China, dengan digunakannya alat pendeteksi baru yang lebih sensitif. Hasilnya, jumlah positif virus Corona Covid-19 bertambah 4.854 dari hari sebelumnya.

Kabar baiknya, sudah ada 7.099 pasien yang sembuh dan keluar dari rumah sakit, termasuk 10 pasien di Jepang, 15 pasien di Singapura, dan 12 pasien di Thailand.

Sementara itu, Jepang melaporkan kematian perdana karena virus Corona Covid-19 di negaranya. Pasien merupakan perempuan berusia 80 tahun dan dirawat di rumah sakit.

Singapura, Hong Kong, dan Malaysia juga mengalami penambahan kasus, dengan masing-masing 8, 3, dan 1 kasus baru.

Di Indonesia, hingga saat ini belum ditemukan kasus positif virus Corona Covid-19. Bahkan, pemerintah akan memulangkan 238 WNI yang sedang dikarantina sepulang dari China, dalam waktu dekat. (apt-sua)

Baca Juga:

Sejumlah Perawat yang Menangani Pasien Virus Corona Jadi Gundul, Begini Sebabnya

Jawaban Profesor Harvard Soal Virus Corona Tak Terdeteksi di Indonesia, Bukanlah Hal yang Hina Tak Bisa Menemukannya

WHO Heran Virus Corona Belum Masuk Indonesia, Menkes Terawan: Itu Menghina