Kontroversi Komisioner KPAI Hamil di Kolam Renang oleh Jenis Sperma Tertentu, Ini Penjelasan Dokter

Kesehatan15 Views

kabarin.co – Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty bikin heboh dengan pernyataan ‘wanita berenang bersama pria bisa hamil’. Sitti Hikmawatty membuat linimasa media sosial, khususnya Twitter pada Sabtu 22 Februari 2020 malam, dikejutkan dengan sebuah info bahwa berenang berisiko bagi kaum perempuan.

Menurut Komisioner KPAI itu berisiko apabila dilakukan di kolam renang umum, yang bercampur antara wanita dan pria.

Sebab, sang pemberi keterangan menyebutkan ada jenis sperma tertentu yang berkeliaran bebas di kolam renang tersebut dan dapat membuahi sel telur, atau dengan kata lain membuat perempuan hamil.

Lalu apakah rumor yang disebutkan di atas betul? Benarkah cairan sperma terdiri dari beberapa tipe atau jenis? Sperma jenis apa yang dapat membuat hamil wanita yang berada di kolam renang umum?

Kontroversi Komisioner KPAI Hamil di Kolam Renang oleh Jenis Sperma Tertentu, Ini Penjelasan Dokter

Dilansir dari okezone.com  yang bertanya kepada ahlinya langsung, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, agar informasi tersebut bisa dicek kebenarannya.

dr. Dinda dengan lugas menjawab bahwa sperma tidak terklasifikasi ke dalam beberapa jenis. Dengan kata lain, hanya ada satu jenis sperma.

“Sperma ada berapa macam? Sperma cuma ada satu macam ya,” jawab dr. Dinda saat dihubungi ,Minggu (23/2/2020) melalui sambungan pesan.

Perihal anggapan bahwa sel telur perempuan bisa dibuahi sperma, saat berada di kolam renang, dr. Dinda memaparkan, masyarakat harus tahu tentang masa hidup atau usia sperma itu sendiri jika berada di luar tubuh manusia.

Dijelaskan, pada dasarnya sebagus apapun kualitas sperma tersebut maka usia paling lama hanya mencapai hitungan hari saja. Sementara kalau di luar alat reproduksi perempuan, sperma yang keluar bersama air mani, tidak berapa lama biasanya nggak sampai 30 menit akan mati,” tambah dr. Dinda.

Sehingga ketika berada di kolam renang, yang airnya sudah dicampur dengan zat kaporit, maka usia sperma semakin tidak akan lama bertahan hidup. Ini berarti, cairan sperma di kolam renang tidak bisa berproses untuk membuat perempuan menjadi hamil.

“Apalagi di dalam air kolam yang berkaporit. Sehingga, kuman-kuman di air didegradasikan supaya tidak menyebarkan bakteri,” pungkas dr. Dinda. (apt-okz)

Baca Juga:

PB Djarum Hentikan Audisi Bulutangkis, Begini Tanggapan KPAI

Dituding KPAI Eksploitasi Anak, PB Djarum Pamit Hentikan Audisi Umum Bulutangkis

KPAI Terus Ingatkan Korban Kekerasan Seksual Jangan Pernah Takut Melapor

KPAI dan LPSK Turun Tangan Dugaan Pelecehan Seksual Di TK Mexindo Bogor