Kualitas Anggota DPR tidak bisa Diukur Dari Latar Belakang Profesi

kabarin.co Jakarta, Kualitas Anggota DPR tidak bisa diukur dari latar belakang profesi. Melainkan lebih ditentukan oleh responsibiltas terhadap tugas dan kewajiban kedewanan masing-masing anggota.

“Soal tanggung jawab itu tidak harus dikaitkan dengan profesi angota dewan. Kalau terdapat fakta ada anggota dari artis yang kinerja butruk tidak bisa digeneralisir. Ada yang buruk juga dari aktivis, tapi yang lebih baik juga lebih banyak,” ujar pengamat politik Said Salahuddin kepada Okezone, Rabu (24/8/2016).

Ketika artis disebut memiliki kinerja buruk, sambungnya, masih ada yang memliki kualitas baik seperti Dede Yusuf dan Desi Ratnasari. “Jadi tiadk bisa diukur latar belakang profesi. yang latar belakang pengusaha ada yang bagus dan ada yang buruk juga sih,” terangnya.

Tetapi, kalau dikeluhkan karena angota tidak bisa membagi waktu sibuk dengan acara televisi, dirinya pun setuju ketentuan yang ada dipertegas, dimana anggota harus mengutamakan kedewannya dibanding lainnya.

“Selama ini melarang menjadi notaris, kuasa hukum, dilarang lagi bekerja di perusahaan yang berhubungan dengan APBN dan APBD. Ketentuan itu masih longgar. Akibatnya dia masih sibuk ngobjek ke pekerjaan yang tidak dilarang,” kata Said.

Selain itu, Said juga menyoroti perbaikan kualitas caleg dari partai yang mengusung. “Jangan artis jadi anggota partai ujug-ujug, harus ada pembinaan baru jadi caleg. Kan partai itu yang menentukan orang bisa atau tidak jadi caleg, kalau tidak ada tiket, kan tidak bisa jadi anggota dewan.

“Dalam kurun waktu misal 2,5 tahun jadi anggota partai baru bisa jadi caleg, supaya ada pembinaan dan pembekalan politik. Bukan seperti yang sudah-sudah, anggota partai dadakan jadi caleg,” tandasnya.(oke)

Baca Juga:

Cara Kerja Rezim Jokowi yang Malas, Hanya Bisa Bebani Rakyat

Mahfud MD: Jangan Korbankan Negara Hanya Untuk Archandra

Penggusuran Di Jakarta Mempengaruhi Data Pemilih Untuk Pilkada Tahun Depan