kabarin.co – Bertindak sebagai tuan rumah, Bhayangkara FC dipaksa menelan pil pahit setelah takluk 1-2 dari PS TNI di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (29/4). Padahal, PS TNI harus bermain dengan sembilan pemain dalam laga yang berlangsung keras itu. .
Pelatih Bhayangkara FC, Simon Mcmenemy mengaku kalau pertandingan lawan PS TNI seperti perang. Menurutnya, laga yang berakhir kekalahan 1-2 timnya di Stadion Patriot, Sabtu (29/4) itu memang keras.
Memang, laga tadi bisa dibilang sangat panas. Bahkan, wasit harus mengeluarkan dua kartu merah untuk PS TNI. Unggul jumlah pemain, BFC sendiri gagal memanfaatkan keuntungan itu, dan justru harus menanggung malu di kandang sendiri.
Laga yang berlangsung sengit dan keras tersebut, digambarkan Simon layaknya sebuah “perang”. “Pertandingan ini seperti perang, berjalan keras. Saya kira, tadi ada di luar taktik atau strategi,” ujar Simon kepada wartawan, usai laga.
Menurutnya, kedua tim memang punya keinginan keras untuk menang. Jadi wajar kalau sama-sama bermain ngotot.”Jadi, saya sebenarnya lebih baik kalah soal taktik dibandingkan dengan kekalahan seperti ini,” tandas dia.
PS TNI sudah kehilangan pemainnya sejak enit ke-59 setelah Manahati Lestusen diusir. Jelang laga berakhir, giliran Abduh Lestaluhu yang mandi lebih cepat karena tertangkap kamera menonjok Thiago Fuortoso.
Sejak awal laga, kedua tim sebenarnya sudah tampil menekan. Mereka sama-sama berbalas serangan. Akan tetapi, tak banyak peluang manis yang diciptakan kedua tim. BFC mendapat peluang emas menit ke-20 dari Ilham Udin, tapi tendangannya tak jelas.
PS TNI malah berhasil mengejutkan menit ke-38. Dialah Abobacar Sylla yang berhasil catatkan namanya di papan skor lewat sepakan indahnya yang tak mampu dijangkau Rully Desrian. Tak banyak peluang yang diciptakan kedua tim, bahkan kedua tim sama-sama mencatatkan ball possession 50 persen.
Memasukki paruh kedua, BFC yang tertinggal mencoba menaikkan tempo permainannya. Peluang mereka untuk menyamakan kedudukan besar. Ini setelah PS TNI bermain dengan 10 pemain karena Manahati Lestusen diusir oleh wasit lantaran pelanggaran kerasnya ke pemain BFC.
Menit ke-60, BFC mendapat peluang melalui Wahyu Subo Seto. Lagi-lagi, bek PS TNI masih sulit ditembus. Lima menit berselang, BFC nyaris menyamakan kedudukan. Namun, kali ini Ilham uUdin yang gagal memanfaatkan peluang.
Alih-alih samakan kedudukan, mereka malah kembali kebobolan menit ke-87. Kali ini Elio Martins sukses melepaskan tendangan jarak jauh yang menghujam gawang BFC.
BFC sebenarnya sukses memperkecil kedudukan melalui Dinan Javier pada menit ke-91. Bola sepakan Dinan Javier tak bisa dihalau.
PS TNI malah harus bermain 9 pemain setelah Abduh Lestaluhu kembali diusir. Ini setelah dia tampak sengaja memukul Thiago Furtuoso ketika berebut bola. Hingga peluit panjang, skor 2-1 untuk kemenangan PS TNI tak berubah. Ini adalah kemenangan perdana PS TNI di Liga 1.
Susunan Pemain:
Bhayangkara FC: Rully Desrian; Dany Saputra, I Putu Gede, Muhamad Sahrul Kurniawan, Otavio Dutra, Dendy Sulistiyawan (Muchlis Hadi 77′), Evan Dimas Darmono (Firman Utina 80′), Lee Yoo-Joon, Ilham Udin Armayn, Jajang Mulyana (Antoni Nugroho 53′), Wahyu Subo Seto (Thiagp Furtuoso 66′).
PS TNI: Dhika Bhayangkara; Andy Setyo Nugroho, Aboubacar Camara, Erwin Ramdani (Ganjar Mukti 68′), Manahati Lestusen, Muhammad Kasim Slamat, Hong Soon-Hak, Abobacar Sylla, Bruno Teixeira, Gustur Cahyo Putro (Ahmad Noviandani 55′), Abduh Lestaluhu.(*)
