MELALUI DATA, SAYA AKAN BERPERAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS SDM INDONESIA

MELALUI DATA, SAYA AKAN BERPERAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS SDM INDONESIA

oleh : Maharani Wijayanti

 

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa “Data ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil, bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid menjadi salah satu kunci pembangunan.”

ANTARA CITA, DATA, DAN STATISTIKA

Ketertarikan terhadap ilmu eksakta terutama matematika serta ilmu sosial menjadi awal dari perjalanan studi saya. Berbagai kompetisi sains dan matematika yang telah saya ikuti sejak masa pendidikan dasar, menjelma menjadi bekal dalam menapaki pendidikan menengah. Di sisi lain, keikutsertaan saya dalam organisasi Palang Merah Remaja perlahan mengetuk dan membentuk rasa kemanusiaan. Keduanya berjalan seiring, saling menyeimbangkan satu sama lain. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar dalam benak saya, “Bagaimana cara menyalurkan kemampuan numerik yang saya miliki untuk kemanusiaan serta kemajuan SDM dalam rangka pembangunan negeri ini?” Setelah mengadakan “survei” kecil serta meminta pertimbangan dari orang tua, guru, dan rekan, akhirnya saya memilih program studi statistika dengan peminatan sosial-kependudukan sebagai titian untuk mencapai cita-cita tersebut. 

PERANAN DATA DALAM PEMBANGUNAN NEGARA

Sensus Penduduk 2020 (SP2020) telah dilaksanakan pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Dilansir dari bps.go.id, sensus penduduk berarti perhitungan jumlah penduduk secara periodik. Data yang dicapai, biasanya tidak hanya meliputi jumlah orang, tetapi juga fakta mengenai jenis kelamin, usia, bahasa, dan hal-hal lain yang dianggap perlu. Lantas, seberapa penting pelaksanaan sensus penduduk yang rutin diadakan setiap 10 tahun sekali? 

Dalam acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa, “Data ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil, bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid menjadi salah satu kunci pembangunan.” Senada dengan pernyataan Presiden Jokowi, Sekretaris Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, saat menerima audiensi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa, “Data kependudukan menjadi hal paling fundamental bagi seluruh instansi pemerintahan dalam menentukan arah kebijakan. Jika data kependudukan yang dimiliki akurat, maka pelaksanaan kebijakan pemerintah pun akan optimal.” Sehingga, dapat disimpulkan bahwa data kependudukan yang diperoleh melalui sensus penduduk sangat penting utamanya sebagai dasar dalam menentukan kebijakan-kebijakan pembangunan, program-program kependudukan dan sosial, serta menjadi langkah awal dalam mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia. 

Memasuki era big data dan industri 4.0, kemampuan statistik perlu ditunjang dengan kecakapan komputasi mengingat big data memiliki karakteristik berupa 5V (Volume, Velocity, Variety, Veracity, dan Value). Berangkat dari fakta tersebut, saya tertantang untuk memadukan ilmu statistika sosial-kependudukan dan komputasi saat menempuh studi di perguruan tinggi. Kolaborasi antara kedua ilmu tersebut akan saya pergunakan untuk berkontribusi pada pendataan Indonesia dengan menjadi bagian dari Badan Pusat Statistik (BPS), perusahaan sosial, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Data sosial kependudukan berupa data kemiskinan, rata-rata lama pendidikan, kondisi fasilitas pendidikan maupun kesehatan akan saya proses dengan komputasi mulai dari tahap pengumpulan data, pengolahan (seleksi, transformasi, dan data mining), interpretasi, hingga visualisasi. Tahap interpretasi dan visualisasi menjadi tahapan yang krusial karena data statistik yang mudah dipahami dapat membantu pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan pembangunan dan program sosial-kependudukan. Selain itu, visualisasi data yang baik akan membuat masyarakat awam terutama generasi muda menjadi lebih “melek statistik.” Kemampuan memahami dan kemudahan akses data statistika juga akan membantu berbagai organisasi relawan dan kemanusiaan dalam menentukan target pada setiap program kerja mereka, misalnya para relawan kesehatan dan pendidikan dapat lebih mudah memilih daerah yang akan mereka jadikan sebagai target kegiatan sosial. Sehingga, kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat daerah dapat meningkat sekaligus mendorong kemajuan SDM Indonesia secara keseluruhan. Jadi, kontribusi yang akan saya berikan pada Indonesia jika saya menjadi lulusan prodi statistika sosial-kependudukan adalah data sosial- kependudukan yang lengkap, cepat, “ramah”, dan mudah diakses. Saat ini Indonesia juga sedang menuju satu data dan saya ingin berpartisipasi di dalamnya!

 

(ed/L)