Menjadi DJ Lebih Mudah Dari Pada Model

Musik9 Views

kabarin.co -Profesi disc jockey (DJ) kini dianggap menjanjikan dari segi penghasilan. Beberapa DJ wanita mengaku lebih gampang menekuni pekerjaan ini dibandingkan menjadi model meski kemampuan mereka pas-pasan. Meski begitu, persaingan semakin ketat karena banyak artis dan penyanyi yang kini ikut-ikutan terjun menjadi DJ.kabarin.co –

“Mungkin saat ini, ibaratnya lu mau nyari duit yang cepet jadi DJ saja,” kata pengamat musik DJ, Indra Asikin Isa saat ditemui merdeka.com di Jakarta.

Perkembangan dunia DJ di Indonesia, kata Indra saat ini cukup pesat karena penikmat musik DJ sudah merambah ke anak remaja. Pada tahun 2000-an, pelajar SMA pasti bermain band agar dibilang gaul dan cool, namun saat ini mereka lebih suka bermain alat musik DJ.

“Sekarang balik lagi orang nge-DJ salah satu yang cool sih. Apalagi sekarang ditambah perkembangan teknologi membuat orang belajar DJ dengan cepat. Zaman dulu belajar ngumpulin piringan hitam itu butuh waktu dan kesabaran, kalau sekarang buka laptop nyalain program server DJ, auto sing sudah bisa nge DJ,” jelasnya.

Indra melihat, ke depannya, dunia DJ akan bertahan lama di Indonesia jika peminat masih ada dan kelab malam tak ditutup. Selain itu, dia mengatakan alasan para DJ selalu dibayar mahal oleh pihak penyelenggara atau pihak club karena sudah mempunyai karya musik sendiri. Jika mereka hanya memainkan musik orang lain maka akan dibayar sewajarnya.

Saat ini DJ termahal di Indonesia yakni DJ Angger Dimas yang sudah mempunyai label internasional. Setiap kali tampil, bayarannya mencapai Rp 100 juta. “Ya sama saja kayak band top fourty dengan band karya sendiri, pas publish harganya beda sendiri tuh. Jadi misal DJ dibayar mahal secara enggak langsung sudah diakui, dibayar mahal wajar sih,” kata Indra.

Soal lebih gampang menjadi DJ ketimbang model, DJ Kimby Bunny menceritakan awal bisa masuk dunia DJ karena suka mendengarkan musik. Apalagi teman sesama model ada yang menjadi DJ. Dia bisa memainkan alat DJ karena belajar di House Project, Jakarta. Waktu latihan ditentukan oleh dirinya selama seminggu.

“Waktu latihan ditentukan sama saya, karena sebelum DJ di model, latihan seminggu empat kali,” kata dia.
Kimby menuturkan, menyatakan lebih sulit menjadi seorang model ketimbang seorang DJ. “Lebih sulit di model dong karena orang lihat model gampang enggak perlu sekolah kan ya, padahal enggak. Waktu saya sekolah model di Darmawangsa saya nentuin langkah saya menyatukan irama lagu susah banget karena beda konsep dan langkah juga,” kata dia.

Mengenai persaingan dengan DJ pria, Kimby beranggapan bahwa tak ada masalah dengan para DJ pria, bahkan mereka saling bertukar lagu dengan DJ wanita. “Enggak ada sih saling sikut-sikutan,” kata dia.

Dia juga mengatakan banyak orang menilai DJ wanita hanya mengandalkan penampilan seksi bukan keahlian. Namun penilaian seksi setiap orang berbeda, dan tak bisa dianggap sama semua. “Dari wanita apa sih yang indah biasanya dari tubuh, wajah dan attitude,” kata dia.

Menurutnya, tak ada perbedaan antara DJ wanita dan DJ pria dari segi musik, semua para DJ bisa memainkan aliran musik. Hanya bedanya, gaya tampilan DJ wanita yang seksi dan konsep penampilan semua DJ berbeda.

Pernyataan itu diamini oleh DJ Dev Rachelle juga merasa lebih sulit menjadi seorang model. Apalagi sebelum menjadi seorang DJ, dirinya kerapkali tampil di majalah dewasa sebagai model

“Aku kalah saing di muka sama model lain banyak operasi tubuh, wajah dan macam-macam kan, aku agak tomboy perawatan salon apalah jarang. Susahnya kedua, batin banyak diomongin orang, disamaratakan. Ketiga, susah capek kalau model harus lekuk kanan kiri kan. enjoy main DJ sih karena dari hati,” ujar Dev.

Dev belajar alat musik DJ dari mantan kekasihnya yang seorang DJ. Dia mengaku penilaian DJ wanita hanya mengandalkan seksi dan cantik sangat benar. Namun dirinya tak mau dianggap tak punya kemampuan memainkan alat musik DJ.

“Itulah enaknya jadi cewek, ya menjual keseksian dan cantik, tapi aku enggak mau. Aku pengen punya skill enggak sekedar cuma bisa mixing,” kata Dev.