Menjaga Kesehatan, Karim Benzema Melakukan Bekam

KabarinAja12 Views

kabarin.co, Jakarta – Penyerang Real Madrid Karim Benzema gemar membekam diri. Pengobatan ala Rasulullah ini sering dilakukan Benzema untuk menjaga kesehatan tubuhnya agar tetap berstamina dan fit.

Pemain international Prancis itu mengunggah foto dirinya baru saja dibekam di akun Instagramnya @karimbenzema. “Alhamdulillah, best recovery,” tulis Benzema dalam keterangan foto.

Pemain keturunan Alzajair yang dikenal taat beribadah itu memamerkan bekas bekaman enam lingkaran merah yang menempel di punggungnya.

Menjaga Kesehatan, Karim Benzema Melakukan Bekam

ilustrasi

Karim Benzema (Instagram)

Unggahan pesepakbola muslim itu mendapat respons positif dari penggemarnya. Fotonya sudah disukai lebih dari 800 ribu kali dan menuai banyak komentar.

Bekam merupakan salah satu metode pengobatan yang pernah dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Lalu apa bekam itu? Sampai Benzema memilih metode pengobatan ini untuk menjaga kesehatannya.

Dalam bahasa Arab bekam الحجامة disebut al-hijamah, yakni metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia.

Kemudian, cara kerja bekam yaitu mengeluarkan darah dengan melakukan pemakuman di kulit atau area-area nadi yang nantinya akan menyedot darah kental. Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata: ”Jibril datang kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan perintah berbekam pada titik al-akhdain (urat leher) dan al-kahil (pundak),” (Ad-Dailami).

“Banyak ayat Alquran yang berhubungan dengan ilmu kedokteran apalagi bekam adalah sunah yang dianjurkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam,” ujar Dr. Wahyudi Widada, SKp MKed yang belum lama ini meraih gelar Doktor Program Studi Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga dikutip dari Suara Muhammadiyah.

Di dalam disertasinya, berjudul “Mekanisme Penurunan Kolesterol Ldl (Low Density Lipoprotein) Akibat Terapi Bekam Basah Pada Penderita Hiperkolesterolemia” menjelaskan hubungan anatara ilmu kedokteran dan agama adalah saling berkaitan.

Wahyudi mengatakan, di dalam pengobatan Islam, jiwa manusia terdiri atas jasad, nafs, jiwa, ruh. Maka, ketika manusia diberi ujian penyakit oleh Allah hendaknya bermusahabah atas kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat.

Lebih lanjut, kata Wahyudi, seseorang senantiasa harus memperhatikan iman dan imun. Sebab keduanya adalah sesuatu yang penting, serta berhubungan dengan kesehatan atau penyakit yang sedang diidap.

“Ketika iman kita terjaga, kita bisa mengetahui mana perintah dan larangan dari Allah yang tidak boleh dilakukan sehingga imunitas bisa terjaga,” pungkasnya.

(oke)