Menteri Dalam Negeri Membahas Kasus Korupsi Modus Diselipi Oleh-Oleh

kabarin.co – Jakarta, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menghadiri Konferensi Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah, Rabu, 7 Desember 2016. Acara yang berbarengan dengan Anugerah Dana Reksa 2016 itu dihadiri para gubernur, bupati, dan walikota dari wilayah di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, mendagri  menceritakan kasus korupsi yang menjerat pemerintah daerah, “semalam, saya nggak bisa tidur, ditelepon KPK, “Pak Mendagri, terpaksa besok saya panggil enam kepala daerah,’ Lalu saya tanya, “Nggak bisa ditunda Pak?” “Nggak bisa pak, buktinya sudah cukup,”tuturnya.

Tjahjo Kumolo mengatakan, terdapat satu daerah yang anggotanya diciduk KPK, “Sedang rapat Paripurna, DPRD bubar, Seluruh anggota DPRDnya digeledah KPK, ditemukan masing-masing Rp 2,5 juta, Rp 5 juta. Itu hebatnya KPK,” katanya.

Mendagri juga mengatakan, kantornya pernah digeleda KPK, menurutnya, terdapat seorang pegawai yang membawa oleh-oleh dari daerah, “Bawa lumpia kan boleh, TApi KPK tahu dibawah lumpia ada amplopnya, Bodohnya, ditulis kepada siapa, Saya sudah ngga bisa ngomong, Oleh-oleh boleh, cuma lampirannya itu,” ujarnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, KPK menangkap kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Yang terakhir,  Bupati Nganjuk Taufiqurahman, ditetapkan sebagai tersangka, karena diduga melakukan mark-up.

(nap/tem)

Baca Juga:

Mendagri Thahjo Kumolo dan Demo 4 November: Ada yang Ingin jadi Presiden

Mendagri Tjahyo Kumolo : Negara Tidak Genting

 Bupati Ditangkap KPK, Ini Peringatan Menteri Tjahjo